Analisis dan Proyeksi Harga BTC Terbaru

Analisis dan Proyeksi Harga BTC Terbaru-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID - Setelah menyentuh rekor tertinggi (ATH) di US$93.434 pada Rabu, 13 November 2024, harga Bitcoin kini sedang berada dalam fase koreksi. Analis CobraVanguard memprediksi bahwa BTC akan turun ke sekitar US$84.501, mengikuti pola koreksi alami dari teori Elliott Wave. Berikut adalah poin-poin utama dari analisis tersebut:

Fase Koreksi dan Indikator Teknis

Fibonacci Retracement pada time frame 4 jam menunjukkan adanya resistensi kuat, yang menjadi batas atas saat BTC menyentuh ATH.

RSI (Relative Strength Index) menunjukkan posisi jenuh beli pada 89,77 sehari sebelum ATH, namun mulai melandai ke 57 poin pada Minggu, yang menandakan tekanan jual dan potensi penurunan harga.

CobraVanguard menyebutkan bahwa Bitcoin telah menyelesaikan gelombang kenaikan ke-5, biasanya menandakan akhir dari tren naik jangka pendek dan memasuki fase koreksi.

Prediksi dan Potensi Pergerakan Harga

Target koreksi berada di kisaran US$86.109 hingga US$84.501, setelah itu ada potensi harga kembali naik hingga US$97.442.

Analis lainnya, Ali Martinez, mengindikasikan potensi rebound jika terjadi lonjakan tekanan beli di Binance. Berdasarkan indikator TD Sequential, sinyal jual yang muncul bisa menjadi tidak valid jika BTC mencatatkan penutupan harian di atas US$91.900, dengan target kenaikan menuju US$100.680.

Sentimen Pasar dan Faktor Eksternal

Michael Saylor, CEO MicroStrategy, memperkirakan BTC akan mencapai US$100.000 pada akhir 2024, dengan asumsi kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS akan meningkatkan sentimen bullish. Dukungan institusional dari Wall Street dan BlackRock, serta kebijakan pro-kripto dari pemerintahan mendatang, diyakini akan memperkuat tren kenaikan harga.

CoinEx Research juga optimis bahwa tren bullish akan berlanjut, didukung oleh minat institusional pada Spot Bitcoin ETF dan kondisi makroekonomi yang stabil.

Tantangan Pasar: Risiko Inflasi dan Kebijakan The Fed

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyoroti risiko inflasi yang meningkat, yang dapat mendorong kebijakan moneter agresif oleh The Fed. Hal ini biasanya akan memicu volatilitas di pasar kripto, menjadi salah satu hambatan bagi harga BTC untuk mencapai target tinggi dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Harga Bitcoin saat ini berada dalam fase koreksi setelah mencapai ATH baru. Penurunan hingga kisaran US$84.501 dianggap sebagai langkah alami sebelum potensi kenaikan lebih lanjut, yang dapat mencapai US$97.442 atau lebih tinggi. Meskipun ada sentimen bullish dari institusi besar dan prediksi positif, risiko eksternal seperti inflasi dan kebijakan The Fed tetap menjadi tantangan besar yang perlu diwaspadai oleh investor.(arl)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan