Tragis! Tidak Diberi Uang, Anak Kandung Tikam Orang Tua Sendiri

Reporter: Desti |

Editor: Desti |

Minggu , 03 Nov 2024 - 14:55

Kemudian, saksi melihat korban terkapar berlumuran darah di ruang tamu.

Saksi segera meminta bantuan warga setempat. Anggota Polres OKU Selatan yang tiba di lokasi juga menemukan Sarpudin (suami Sulastri) dalam kondisi meninggal dunia di dalam kamar, berlumuran darah.

Sulastri mengalami luka tusuk dan dibawa ke Klinik Ismadana sebelum dirujuk ke RSUD Muaradua.

Setelah diintrogasi, Sulastri menyebut pelaku penganiayaan adalah anak kandungnya, Febri, yang datang ke rumah meminta uang untuk membayar kontrakan senilai Rp300.000.

Korban tidak memberikan uang tersebut, dan itulah yang menjadi penyebab kejadian.

Sulastri langsung dilarikan ke RSUD Muaradua untuk mendapatkan perawatan intensif.

Menurut keterangan Sulastri, pelaku penganiayaan adalah anak kandungnya, Febri, yang datang ke rumah meminta uang untuk membayar kontrakan. Ketika korban menolak memberikan uang tersebut, insiden berdarah pun terjadi.

Kapolsek Muaradua mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP, mencatat saksi-saksi, dan mencari barang bukti.

Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menangkap pelaku dan mengusut tuntas kasus ini.(dst)

tragis! tidak diberi uang, anak kandung tikam orang tua sendiri                             harianokuselatan.bacakoran.co – tindak pidana penganiayaan terjadi di desa pendagan, kec. muaradua, yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya dirawat di rumah sakit.
peristiwa ini terjadi pada hari minggu sekitar pukul 06.00 wib, saat anggota polsek muaradua menerima laporan dari masyarakat.
setelah mendapat informasi, tim yang dipimpin kbo reskrim polres oku selatan segera meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
identitas korban:

nama: sarpudinumur: 62 tahunpekerjaan: petanialamat: dusun iii, desa pendagan, kec. muaradua, kab. oku selatan.keterangan: meninggal dunia (md)

nama: sulastriumur: 52 tahunpekerjaan: ibu rumah tanggaalamat: dusun iii, desa pendagan, kec. muaradua, kab. oku selatan.keterangan: korban dirawat di rsud muaradua

identitas pelaku:

lidik
saksi-saksi:

nama: ani binti rabudinumur: 40 tahunpekerjaan: ibu rumah tanggaalamat: dusun iii, desa pendagan, kec. muaradua, kab. oku selatan.

pada hari minggu, tanggal 3 november 2024, sekitar pukul 06.00 wib, saksi ani mendatangi rumah korban untuk mengembalikan kunci inggris.
saksi melihat pintu depan rumah korban terbuka dan melihat sulastri (korban) di ruang tamu.
saksi memanggil sulastri, namun tidak mendapatkan jawaban.
baca juga:komisi ii dprd oku timur sidak lapangan terkait kelangkaan dan harga tinggi gas lpg 3 kg
kemudian, saksi melihat korban terkapar berlumuran darah di ruang tamu.
saksi segera meminta bantuan warga setempat. anggota polres oku selatan yang tiba di lokasi juga menemukan sarpudin (suami sulastri) dalam kondisi meninggal dunia di dalam kamar, berlumuran darah.
sulastri mengalami luka tusuk dan dibawa ke klinik ismadana sebelum dirujuk ke rsud muaradua.
setelah diintrogasi, sulastri menyebut pelaku penganiayaan adalah anak kandungnya, febri, yang datang ke rumah meminta uang untuk membayar kontrakan senilai rp300.000.
korban tidak memberikan uang tersebut, dan itulah yang menjadi penyebab kejadian.
sulastri langsung dilarikan ke rsud muaradua untuk mendapatkan perawatan intensif.
menurut keterangan sulastri, pelaku penganiayaan adalah anak kandungnya, febri, yang datang ke rumah meminta uang untuk membayar kontrakan. ketika korban menolak memberikan uang tersebut, insiden berdarah pun terjadi.
kapolsek muaradua mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tkp, mencatat saksi-saksi, dan mencari barang bukti.
penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menangkap pelaku dan mengusut tuntas kasus ini.(dst)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN OKU SELATAN, RABU 4 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan