Bahaya Makanan Ringan Kemasan yang Tak Senikmat Rasanya

Makanan Ringan Kemasan yang Tak Senikmat Rasanya-Fhoto:Ist-

harianokuselatan.bacakoran.co, Makanan ringan kemasan, mulai dari keripik, biskuit, hingga permen, telah menjadi pilihan praktis untuk menemani waktu bersantai atau bekerja. Rasanya yang gurih dan manis, serta kemasannya yang menarik, membuat kita seringkali tergoda untuk mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Namun, di balik kenikmatan sesaat, makanan ringan kemasan menyimpan beragam risiko bagi kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Mari kita bahas mengapa makanan ringan kemasan ini bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

1. Tinggi Kandungan Garam dan Gula

Sebagian besar makanan ringan kemasan mengandung garam dan gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Asupan garam dan gula berlebih dapat memicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi, diabetes, dan masalah jantung. Menurut rekomendasi WHO, konsumsi gula per hari sebaiknya tidak melebihi 25 gram, namun dalam satu kemasan makanan ringan saja sering kali sudah memenuhi atau bahkan melebihi batas ini. Begitu pula dengan kandungan garam yang dapat mencapai hingga puluhan persen dari batas aman per hari hanya dalam satu bungkus.

Konsumsi garam dan gula berlebih dapat merusak organ tubuh, termasuk ginjal dan hati, yang akhirnya berdampak pada kesehatan jangka panjang.

2. Mengandung Pengawet dan Pewarna Buatan

Untuk menjaga daya tahan dan warna menarik, produsen makanan ringan kemasan sering kali menambahkan pengawet serta pewarna buatan. Beberapa zat pengawet, seperti natrium benzoat, dan pewarna sintetis, seperti tartrazin, telah diketahui memiliki efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan. Pengawet dan pewarna buatan ini dapat memicu reaksi alergi, iritasi lambung, serta memperberat kerja hati dalam jangka panjang.

Ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan adanya kaitan antara pewarna buatan dan gangguan hiperaktif pada anak-anak. Meski masih dalam penelitian, efek negatif ini sudah cukup mengkhawatirkan, terutama untuk konsumen anak-anak.

3. Tingginya Kandungan Lemak Trans

Makanan ringan kemasan umumnya diolah dengan metode penggorengan dalam suhu tinggi, yang menyebabkan munculnya lemak trans. Lemak trans adalah jenis lemak berbahaya yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Kandungan lemak trans dalam tubuh bisa memicu penyumbatan pada pembuluh darah yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Lemak trans juga membuat makanan ringan kemasan sulit dicerna dan berpotensi mengganggu fungsi pencernaan jika dikonsumsi terus-menerus.

BACA JUGA:Cara Tepat Mengolah Makanan Beku agar Tetap Lezat dan Bergizi

BACA JUGA:7 Manfaat Menakjubkan Bawang Bombai untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui

4. Menyebabkan Ketergantungan dan Meningkatkan Risiko Obesitas

Kombinasi rasa gurih, manis, serta tekstur renyah pada makanan ringan kemasan sering kali membuat kita “ketagihan.” Hal ini disebabkan oleh bahan kimia tambahan yang dirancang untuk meningkatkan rasa (flavor enhancer) yang merangsang saraf otak untuk selalu ingin mengonsumsi lebih banyak. Tak hanya membuat ketagihan, konsumsi makanan ringan kemasan juga meningkatkan risiko obesitas karena jumlah kalori yang tinggi namun minim nutrisi.

Obesitas sendiri dapat menjadi awal dari berbagai masalah kesehatan lain, seperti gangguan pernapasan, diabetes, hingga masalah sendi. Seringnya kita tak menyadari bahwa ngemil satu bungkus makanan ringan kemasan sebenarnya menyumbang banyak kalori, yang tanpa disadari meningkatkan berat badan.

5. Minim Nutrisi, Tinggi Kalori Kosong

Salah satu bahaya utama makanan ringan kemasan adalah rendahnya nilai nutrisi. Makanan ini mengandung kalori kosong, artinya meski memberi energi, namun tidak ada manfaat nyata bagi tubuh. Nutrisi yang bermanfaat seperti vitamin, serat, dan mineral sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali dalam makanan ringan kemasan. Tubuh pun merasa cepat lapar kembali, sehingga kita cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan untuk mendapatkan energi.

Dalam jangka panjang, pola makan rendah nutrisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat penting, meningkatkan risiko malnutrisi, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Meski praktis dan nikmat, konsumsi makanan ringan kemasan perlu dibatasi. Kebiasaan makan camilan tinggi garam, gula, dan bahan kimia tambahan ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Pilihlah camilan yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau yoghurt rendah gula, untuk memenuhi keinginan ngemil tanpa mengorbankan kesehatan. Menjaga asupan makanan dengan baik adalah salah satu cara terbaik untuk hidup sehat dan terhindar dari risiko penyakit.(Win)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan