Periksa Identitas Korban Kecelakaan, Tangis Polantas Polres Lubuklinggau Pecah! Ternyata itu Ayahnya
Kepala SD Negeri Musi Rawas yang tewas kecelakaan usai disenggol truk tangki LPG di Lubuklinggau ternyata ayah dari personel Satlantas Polres Lubuklinggau. -Foto: Dokumen/Ist.-
LUBUKLINGGAU, HARIANOKUSELATAN.ID - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Lubuklinggau pada Kamis malam, 3 Oktober 2024, ketika seorang Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Musi Rawas, Talimin (56), menjadi korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk tangki LPG. Yang lebih menyedihkan, ternyata Talimin adalah ayah dari Bripda M Fajri Gymnastiar, seorang anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Lubuklinggau.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WIB di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di simpang Jalan Junaidi, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Saat itu, Bripda Fajri dan rekan-rekannya sedang melaksanakan tugas piket di Satlantas Polres Lubuklinggau ketika mereka menerima informasi tentang kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut. Tanpa mengetahui bahwa korban kecelakaan itu adalah ayahnya sendiri, Fajri langsung menuju ke tempat kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA:Heboh, Ibu-ibu di Palembang Temukan Uang Jutaan Tercecer di Pangkal Jembatan Ampera
BACA JUGA:Beraksi di Sulawesi Selatan, 2 Warga Kayuagung yang Terlibat Pencurian Uang Nasabah Bank Dibekuk
Setibanya di lokasi, Fajri melihat keadaan korban yang tergeletak di bawah truk tangki LPG dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Namun, saat memeriksa identitas yang ada di dompet korban, Bripda Fajri tertegun dan terdiam sejenak. Momen tersebut menjadi sangat emosional ketika ia menyadari bahwa orang yang terbaring tidak bernyawa itu adalah ayahnya sendiri. Tangisan histeris pun pecah di lokasi kejadian, menghancurkan suasana dan meninggalkan kesedihan mendalam bagi Fajri dan rekan-rekannya. “Dia (Bripda Fajri) langsung menangis dan kami mengucapkan belasungkawa atas kejadian itu,” ungkap Kapolres Lubuk Linggau, AKBP Bobby Kusumawardhana, melalui Kasat Lantas AKP Marjuni.
Korban, Talimin, yang merupakan warga RT 05 RW 02 Kelurahan Marga Tunggal, Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas, dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dan dihormati di lingkungan pendidikan. Sebagai Kepala SD Negeri 2 Ngestiboga I, Talimin dikenal baik oleh para murid dan orang tua mereka. Kecelakaan maut ini tentu meninggalkan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh komunitas sekolah dan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:JPU Sidang Kasus 4 ABH Bakal Hadirkan Seluruh, Sanksi Menanti Jika Berbohong
BACA JUGA:Kejati Kembali Periksa 3 Saksi Kasus Korupsi LRT Sumsel
Kronologi kecelakaan bermula ketika truk Hino tangki LPG dengan nomor polisi BD 8176 KU, yang dikemudikan oleh Irwantoni, melaju dari arah Simpang RCA menuju arah Simpang Periuk. Talimin yang mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi BG 6235 GL datang dari arah yang sama. Ketika mobil tangki LPG berusaha berbelok ke kiri untuk mendahului dua mobil yang berada di depannya, ia menyenggol sepeda motor Talimin. Akibatnya, sepeda motor tersebut terjatuh dan terlindas oleh truk, menyebabkan Talimin mengalami luka parah yang mengakibatkan kematiannya di lokasi kejadian.
“Korban mengalami luka serius, termasuk remuk di bagian kepala dan patah pada kedua tangan,” tambah AKP Marjuni, didampingi oleh Kanit Laka Ipda Teddy. Penanganan lebih lanjut dilakukan oleh tim medis dan pihak kepolisian untuk memastikan bahwa segala prosedur diikuti dengan baik dan mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut. Kasus ini juga memicu perhatian luas di masyarakat, yang mengkhawatirkan tingginya angka kecelakaan di jalan raya.
Kecelakaan yang melibatkan anggota keluarga dari aparat penegak hukum ini memberikan dampak emosional yang mendalam. Para petugas kepolisian yang bertugas di lokasi merasa kehilangan dan berduka, mengingat bahwa mereka tidak hanya kehilangan seorang kepala sekolah yang dihormati, tetapi juga mendukung rekan mereka yang berduka. Masyarakat pun menyampaikan rasa duka cita dan simpati kepada keluarga Talimin, mendoakan agar mereka diberikan ketabahan menghadapi kehilangan yang sangat berat ini.
BACA JUGA:Warga Palembang Resah, Tiap Hari Selalu Ada Berita Kemalingan
BACA JUGA:Penyidikan Kasus Korupsi LRT, Kejati Periksa PPK Kementerian Perhubungan
Kejadian tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan kesadaran berkendara. Dalam beberapa tahun terakhir, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, khususnya di daerah-daerah tertentu, telah menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Kecelakaan seperti yang menimpa Talimin harus menjadi pemicu bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati saat berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas yang ada.
Dengan penuh harapan, masyarakat dan aparat penegak hukum berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kecelakaan ini bukan hanya kehilangan seorang pendidik, tetapi juga momen refleksi bagi semua orang untuk saling peduli dan menjaga keselamatan di jalan raya.