Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

Gugat FAM, 7 Pemain Naturalisasi Malaysia Tuntut Ganti Rugi atas Skandal Dokumen Palsu

7 pemain naturalisasi Malaysia yang dijatuhi larangan bermain selama 12 bulan oleh FIFA karena dugaan pemalsuan dokumen kini dikabarkan berencana menggugat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). -Foto: Ist.-

LOMBA MEWARNAI

JAKARTA - Tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan oleh FIFA akibat dugaan pemalsuan dokumen kini dikabarkan akan menempuh jalur hukum. Mereka berencana menggugat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) karena dianggap lalai dan menyebabkan kerugian besar, baik secara finansial maupun reputasi.

Kasus ini mencuat setelah FIFA memutuskan bahwa ketujuh pemain tersebut melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA yang mengatur keaslian dokumen pendaftaran pemain. Adapun pemain yang dimaksud antara lain Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.

BACA JUGA:Coach Nilmaizar Ungkap Kunci Keberhasilan Sumsel United Tumbangkan Garudayaksa FC di Kandang

BACA JUGA:K-MAKI Geruduk Polda Sumsel, Tuduh Ada Oknum Penyidik Tak Netral di Polda Sumsel

Dampak Fatal dari “Kesalahan Teknis” FAM

Dalam pernyataan sebelumnya, FAM mengakui adanya kesalahan administratif yang terjadi saat proses pengajuan naturalisasi tujuh pemain itu. Federasi berdalih bahwa insiden tersebut merupakan akibat dari “kesalahan teknis staf administrasi,” bukan tindakan yang disengaja.

Namun, FIFA tetap menjatuhkan sanksi berat berupa skorsing satu tahun dan denda sebesar 2.000 franc Swiss kepada masing-masing pemain.

Seorang sumber yang dekat dengan kasus ini mengungkapkan bahwa para pemain kini sedang berkonsultasi dengan pengacara internasional untuk menyiapkan gugatan terhadap FAM.

“Pengacara asing sedang berunding dengan ketujuh pemain itu. Mereka merasa sangat dirugikan secara ekonomi dan profesional akibat kelalaian yang bahkan diakui oleh FAM sendiri,” ujar sumber tersebut, dikutip dari New Straits Times.

Ia menambahkan, dasar gugatan cukup kuat karena larangan bermain tersebut berdampak langsung pada kontrak, pendapatan, serta citra profesional para pemain.

BACA JUGA:Aksi Pencurian Motor di Palembang Terekam CCTV, Pelakunya Suami Istri

BACA JUGA:Terbongkar di Pengadilan, Proyek Peta Desa Fiktif Lahat Bermula dari Penolakan hingga Suap Rp80 Juta

Kontrak Batal dan Pendapatan Lenyap

Sanksi dari FIFA telah menyebabkan sebagian besar pemain kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan utama. Beberapa klub di Liga Malaysia diketahui memutus kontrak lebih awal, karena para pemain tak lagi memenuhi syarat untuk tampil di kompetisi resmi.

Selain kerugian materi, reputasi mereka juga ikut tercoreng di mata publik sepak bola internasional.

“Kompensasi yang mereka tuntut bukan semata soal uang,” lanjut sumber itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan