Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

Gugat FAM, 7 Pemain Naturalisasi Malaysia Tuntut Ganti Rugi atas Skandal Dokumen Palsu

7 pemain naturalisasi Malaysia yang dijatuhi larangan bermain selama 12 bulan oleh FIFA karena dugaan pemalsuan dokumen kini dikabarkan berencana menggugat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). -Foto: Ist.-

LOMBA MEWARNAI

“Mereka ingin membersihkan nama baik dan memastikan bisa kembali berkarier setelah masa skorsing selesai.”

Jika gugatan ini benar-benar diajukan, langkah tersebut akan menjadi tamparan keras bagi FAM yang selama ini telah banyak dikritik terkait lemahnya tata kelola dan transparansi internal. Skandal naturalisasi ini juga dinilai memperparah krisis kepercayaan publik terhadap sepak bola Malaysia di kawasan Asia Tenggara.

Hingga kini, FAM belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana gugatan hukum tersebut. FIFA sebelumnya mengungkapkan bahwa pelanggaran ditemukan pada ketidaksesuaian data pribadi dalam dokumen naturalisasi, seperti tanggal lahir dan asal-usul keturunan, yang sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab administratif FAM.

BACA JUGA:Kejati Sumsel Tetapkan Enam Tersangka Kasus Korupsi Kredit Macet BRI Rp1,6 Triliun

BACA JUGA:Bupati Abusama dan Wabup Misnadi Pimpin Ziarah Nasional di Makam Pahlawan

Setelah Hukuman Usai, Karier Tetap di Ujung Tanduk

Walau masa hukuman dari FIFA telah berakhir, masa depan ketujuh pemain naturalisasi Malaysia itu tetap suram. Tak satu pun klub Liga Malaysia yang berminat merekrut mereka kembali. Bahkan, mereka juga tidak lagi memenuhi syarat untuk memperkuat tim nasional Malaysia.

Menurut pengamat sepak bola Malaysia, Effendi Jagan Abdullah, keputusan klub-klub tersebut bisa dimaklumi.

“Merekrut mereka bukan langkah efisien secara finansial. Klub di Malaysia sedang berhemat, dan mereka tentu lebih memilih pemain asing bebas masalah atau mengembangkan talenta lokal,” ujarnya.

Selain faktor reputasi, usia juga menjadi pertimbangan utama. Contohnya, Rodrigo Holgado kini berusia 30 tahun. Jika harus menunggu lima tahun lagi untuk memenuhi syarat naturalisasi baru, ia akan berusia 35 tahun—terlalu tua untuk proyek jangka panjang klub maupun tim nasional.

Sementara itu, pengacara olahraga Nik Erman Nik Roseli menegaskan bahwa selesainya masa skorsing FIFA tidak berarti status kewarganegaraan mereka sah.

“Sanksi FIFA hanya bersifat disipliner. Untuk memenuhi syarat bermain bagi Malaysia, mereka harus mengajukan ulang proses naturalisasi dan tinggal minimal lima tahun berturut-turut di negara ini,” jelasnya.

Dua pemain, Gabriel Palmero dan Rodrigo Holgado, diketahui sudah kehilangan kontrak secara permanen. Selain menanggung denda FIFA, mereka juga kehilangan kebugaran akibat lebih dari setahun tidak bermain.

Kini, jalan mereka untuk melanjutkan karier di Malaysia hampir tertutup. Bermain di luar negeri mungkin menjadi satu-satunya pilihan, namun reputasi yang tercemar membuat peluang itu tipis.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi federasi sepak bola di kawasan ASEAN tentang pentingnya tata kelola administrasi yang profesional, transparan, dan bebas dari manipulasi dokumen.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan