Puskesmas Buay Pemaca Lakukan Fogging Dilingkungan Perdesaan

UPT Puskesmas Buay Pemaca melakukan kegiatan Fogging di lingkungan perdesaan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-

IKLAN UMROH

MUARADUA - UPT Puskesmas Buay Pemaca melaksanakan kegiatan fogging di lingkungan perdesaan sebagai langkah pencegahan penyakit berbasis nyamuk. 

Aksi ini berlangsung di pemukiman warga Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, Minggu (21/9/2025).

BACA JUGA:Polsek Buay Pemaca Himbau Pemilik Toko Tidak Jual Miras

BACA JUGA:Tingkatkan Cooling Sistem, Polsek Kisting Ajak Warga Jaga Keamanan

Upaya Promotif dan Preventif Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan, dr. Meri Astuti, MM melalui Kepala UPT Puskesmas Buay Pemaca, Lindawati, S.KM., MM menjelaskan bahwa fogging merupakan bagian dari kegiatan promotif dan preventif kesehatan masyarakat.

“Selain memberikan pelayanan kesehatan, Puskesmas juga melakukan pemantauan kondisi masyarakat desa sekaligus mencegah penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD),” ungkap Lindawati.

BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Berikan Pelatihan ke Para Penceramah

BACA JUGA:Lima Siswa SD di OKU Selatan Wakili Sumsel Melaju ke Tingkat Nasional

Kurangi Populasi Nyamuk Penyebab Penyakit

Menurutnya, fogging bertujuan untuk membasmi nyamuk dewasa secara luas sehingga mampu mengurangi populasinya dan memutus rantai penularan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

“Dengan fogging, kita berharap dapat menekan penyebaran penyakit seperti malaria dan DBD. Ini adalah langkah penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan yang berpotensi menimbulkan wabah,” tambahnya.

BACA JUGA:Turnamen Tenis Meja se-OKU Raya 2025 Resmi Dibuka di OKU Selatan

BACA JUGA:Stok Pupuk Subsidi Aman hingga Akhir Tahun

Sejalan dengan Program Kementerian Kesehatan

Fogging yang dilakukan Puskesmas Buay Pemaca juga sejalan dengan program Kementerian Kesehatan RI dalam pengendalian penyakit menular, khususnya malaria dan DBD. 

Program tersebut mencakup surveilans, pencegahan, hingga karantina kesehatan bila diperlukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan