Kemkomdigi Harapkan Platform Digital Lakukan Filter Konten AI
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), meminta seluruh platform digital global, untuk menghadirkan fitur pengenalan konten. Hal ini dijelaskan Wakil Menteri Komdigi (Wamenkomdigi), Nezar Patria, untuk mengenali yang dibuat menggunakan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).
Ia menuturkan bahwa fitur tersebut sangan membantu masyarakat dalam menangkal informasi hoaks dan deepfake. Terlebih lagi diterangkan Wamenkomdigi, teknologi kian berkembang pesat, tanpa adanya penyaringan informasi yang beredar di platform digital.
"Kita berharap platform media sosial global juga bisa melakukan filter, atau setidaknya menyediakan fitur untuk mengecek apakah sebuah konten buatan AI atau bukan. Fitur ini sebaiknya bisa digunakan publik secara gratis," kata Nezar dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Hal ini diungkapkannya, juga sebagai respon terkait fenomena peningkatan konten dengan menggunakan sistem deepfake. Wamenkomdigi mengatakan bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir, konten deepfake meningkat hingga mencapai 550 persen.
Bahkan ia menilai, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, konten deepfake terus mengalami peningkatan. Untuk itu Nezar meminta agar masyarakat, dapat meningkatkan kewaspadaannya dalam menyikapi berbagai konten yang tersebar di ruang digital.
"Saya yakin jumlahnya jauh lebih besar karena kemampuan aplikasi untuk membuat video atau foto deepfake kini sangat masif. Kalau kita meragukan satu isi konten, bisa dicek dengan kekuatan komputasi dan AI yang mereka punya," ujarnya.