Peningkatan Listrik Daerah Terpecil Jangkau 1,2 Juta Rumah
Jakarta: Pemerintah berkomitmen meningkatkan pemerataan akses listrik di daerah terpencil atau wilayah 3-T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Program ini akan menjangkau lebih dari 5 ribu desa untuk sekitar 1,2 juta rumah tangga.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan lewat keterangannya, Selasa (2/9/2025). Program tersebut masuk dalam program Listrik Desa (Lisdes) 2025 hingga 2029 mendatang.
Target program ini akan menjangkau 5.758 desa yang belum berlistrik PLN untuk sekitar 1,2 juta rumah tangga. Desa yang mendapat prioritas adalah tertinggal, terpencil, dan kebutuhan sosial tertinggi.
"Ini wujud kehadiran negara untuk masyarakat pelosok. Program ini bisa membuka kesempatan lebih luas bagi pendidikan, ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik," kata Yuliot.
Upaya melistriki daerah 3T yang umumnya memiliki kondisi akses yang sulit, dilakukan dengan mengombinasikan sambungan "on grid" dan "off grid". Yang dekat dengan jaringan PLN dengan solusi "on grid", yang jauh dilakukan dengan "off grid", bagi daerah terpencil.
"On Grid" adalah sistem listrik panel surya yang terhubung dengan listrik PLN. Sedangkan off grid adalah sistem listrik panel surya yang mandiri, tidak terhubung dengan listrik PLN.
Sebagai langkah awal, Juni lalu, Presiden Prabowo Subianto, meresmikan 55 pembangkit listrik energi terbarukan. Yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).