Satreskrim Polres OKUS dan Pemda Sidak Harga Beras

Reporter: Hamdal Hadi |

Editor: Christian Nugroho |

Selasa , 26 Aug 2025 - 22:09

Polres OKU Selatan bersama Pemkab melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) di sejumlah tokoh beras diwilayah Pasar Muaradua. Selasa, 26 Agustus 2025. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-

satreskrim polres okus dan pemda sidak harga beras                            muaradua - kepolisian resor (polres) oku selatan bersama pemerintah kabupaten melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko beras di pasar muaradua, selasa, 26 agustus 2025. 
kegiatan ini bertujuan memastikan harga beras tetap stabil dan stok aman bagi masyarakat.
baca juga:kejari oku selatan serahkan kartu kia ke sejumlah anak
baca juga:lapas muaradua gelar bakti sosial donor darah
sidak harga dan stok beras
sidak dipimpin kasat reskrim polres okus, iptu idham kholik, sh, didampingi kanit pidsus polres okus dr. victor fitrizal auli, s.psi., m.si., serta tim dari dinas ketahanan pangan dan dinas koperindagkop okus. 
dari pantauan, harga beras masih stabil di harga ecer tertinggi (het), dan stok di pasaran terbilang aman.
harga beras tercatat sebagai berikut: beras merk jempol rp15.000/kg, beras biasa rp14.000/kg, medium rp12.900/kg, dan premium rp14.300/kg.
baca juga:pkk harus jadi mitra pemerintah tangani masalah keluarga
baca juga:sudah 2 hari, gas elpiji 3 kilogram di buay rawan langka
tujuan sidak dan pemantauan kualitas
kasat reskrim iptu idham kholik menjelaskan, sidak ini sekaligus untuk mencegah peredaran beras yang diduga tercampur.
“kegiatan ini dilakukan bersama opd terkait untuk memastikan harga tetap terjangkau dan stok aman. alhamdulillah, semua masih sesuai het dan tidak ditemukan beras tercampur,” jelasnya.
baca juga:pemkab oku selatan bahas penyesuaian tpp asn, pastikan sesuai regulasi
baca juga:sekda oku selatan pimpin rakor penyesuaian tpp asn
pasar murah untuk masyarakat
selain sidak, polres okus juga bekerja sama dengan bulog oku raya dan pemkab okus menggelar pasar murah di seluruh polsek. 
langkah ini dilakukan sebagai antisipasi fluktuasi harga sekaligus memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
“kami ingin memastikan masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau, terutama menjelang periode permintaan tinggi,” tambahnya.