Venom Foundation Dorong Perusahaan Bangun Blockchain Sendiri

Venom Foundation mengajak perusahaan untuk membangun infrastruktur blockchain sendiri guna meningkatkan nilai produk dan layanan.-foto;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID – Venom Foundation mengajak perusahaan untuk membangun infrastruktur blockchain sendiri guna meningkatkan nilai produk dan layanan. CEO Venom Foundation, Christopher Louis Tsu, menilai blockchain kini tak lagi sekadar teknologi pendukung aset kripto, tetapi telah menjadi infrastruktur penting yang menunjang berbagai sektor ekonomi.
Menurut Tsu, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan pertumbuhan bisnis, mulai dari pembayaran lintas negara, tokenisasi aset, hingga otomatisasi rantai pasok. “Biaya transfer internasional bisa ditekan dari 3–7 persen menjadi hanya 0,1–0,5 persen, dengan waktu pemrosesan dari hitungan hari menjadi menit,” jelasnya.
BACA JUGA:Bahaya Kebakaran Mobil Listrik, Penanganan Harus dengan Prosedur Khusus
BACA JUGA:Harga Wuling Air ev Bekas 2023 Mulai Rp 110 Jutaan, Cocok untuk Budget Terbatas
Tokenisasi Aset Nyata (RWA)
Tsu menyoroti tren tokenisasi aset nyata seperti properti, emas, saham, dan komoditas yang memungkinkan kepemilikan fraksional bagi investor ritel. Model ini memberi likuiditas tinggi, menekan biaya pengelolaan, dan menjamin transparansi kepemilikan.
Berdasarkan data RWA.xyz per 15 Agustus 2025, nilai pasar sektor tokenisasi RWA mencapai US$25,93 miliar, naik 1,51% dalam sebulan terakhir, dengan 350.849 pemegang aset.
Model Infrastruktur Blockchain
Tsu membandingkan Paxos di AS dan Venom Foundation sebagai contoh sukses di pasar berbeda. Paxos mendukung blockchain seperti Ethereum dan Solana untuk kebutuhan perusahaan besar, sementara Venom membangun blockchain Layer-1 yang fleksibel—mendukung model permissioned maupun permissionless—agar sesuai regulasi dan kedaulatan finansial tiap negara.
Venom juga aktif di Afrika, menjalin kerja sama dengan pemerintah Kenya dan Uganda untuk menurunkan biaya transfer uang, membangun infrastruktur stablecoin, dan memodernisasi registri tanah dengan verifikasi digital.
BACA JUGA:HTC Luncurkan Vive Eagle, Kacamata AI Ringan Penantang Ray-Ban Meta
BACA JUGA:China Kembangkan Mini SSD Seukuran Kuku, Kecepatan Setara SSD Kelas Atas
Fitur Workchain untuk Solusi Khusus
Venom menawarkan workchain, jalur blockchain pribadi yang terhubung dan diamankan oleh jaringan utama Venom (Masterchain). Perusahaan dapat menyesuaikan aturan transaksi, jenis token, keamanan, dan kepatuhan regulasi sesuai kebutuhan—misalnya untuk pembayaran cepat, pencatatan aset, atau data privat.
Dalam sektor properti, workchain bisa digunakan untuk tokenisasi gedung atau apartemen, memecah kepemilikan menjadi unit kecil yang mudah diperdagangkan. Semua transaksi tercatat otomatis di blockchain, mempermudah verifikasi dan mengurangi biaya administrasi, sambil tetap terhubung ke likuiditas pasar global.