Cara Aman Menggunakan APAR di Mobil Listrik

Tips aman pakai APAR di mobil listrik.-foto;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOKUSELATAN.ID — Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kini menjadi perlengkapan wajib di setiap kendaraan roda empat, termasuk mobil listrik, sesuai ketentuan Peraturan Dirjen Perhubungan Darat No. KP.972/AJ.502/DRJD/2020. Fungsi utama APAR adalah untuk menangani kebakaran ringan, seperti akibat korsleting atau gangguan teknis lainnya.

Agar pengguna mobil listrik dapat menggunakan APAR dengan aman dan efektif, berikut tips dari Neta Auto Indonesia:

1. Mengetahui Letak APAR

Pada mobil listrik Neta, APAR ditempatkan di laci dashboard sisi penumpang depan. Penempatan ini memudahkan akses saat terjadi kondisi darurat.

BACA JUGA:Ganti Oli Mesin Mobil: Berdasarkan Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian?

BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Ngecas HP di Mobil Listrik Bikin Baterai Boros?

2. Memeriksa Kondisi APAR

Sebelum digunakan, pastikan segel pengaman pada tabung masih utuh. Periksa juga tanggal kedaluwarsa (expired date) pada tabung—umumnya masa pakai APAR mencapai 8 tahun sejak diproduksi. Jika APAR akan digunakan, buka segel berwarna kuning terlebih dahulu.

3. Menggunakan APAR dengan Benar

Setelah segel dibuka, tekan katup merah di bagian atas tabung. Pastikan bubuk atau asap putih keluar sebagai tanda APAR berfungsi. Arahkan semprotan ke sumber api ringan. Bacalah petunjuk penggunaan yang tertera pada badan tabung untuk memastikan langkah penggunaan dilakukan dengan benar.

BACA JUGA:Masih Perlukah Memanaskan Mesin Motor Injeksi? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Yangon Galacticos Juara PUBG Mobile World Cup (PMWC) 2025, Alter Ego Ares di Posisi Kedelapan

Menurut Raditio Hutomo, After Sales Director PT Neta Auto Indonesia, APAR hanya berfungsi sebagai penanganan awal dalam kondisi darurat. Pengemudi tetap disarankan untuk segera menghubungi petugas pemadam kebakaran atau otoritas terkait untuk penanganan lebih lanjut.

Raditio juga menambahkan, penting bagi pemilik mobil listrik memahami potensi risiko korsleting, percikan api, atau panas berlebih. Salah satu penyebab risiko tersebut adalah modifikasi kelistrikan tidak standar, seperti pemasangan audio, GPS, atau lampu tambahan yang tidak direkomendasikan pabrikan. Hal ini tidak hanya berisiko tetapi juga dapat membatalkan garansi kendaraan.

BACA JUGA:Detective Conan Resmi Kolaborasi dengan Honor of Kings Hingga 31 Agustus 2025

BACA JUGA:Team Liquid PH Juara MSC 2025, Tim Indonesia Tempati Peringkat 4 dan 7

Dengan memahami dan menerapkan prosedur penggunaan APAR yang tepat, pengendara mobil listrik dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan