Tahun Ajaran Baru, Satu SD di Kayuagung Hanya Kebagian 4 Siswa

Guru SD Negeri 11 Kayuagung melaksanakan MPLS kepada siswa baru serta dikenalkan para siswa lama. -Foto : Ist.-

IKLAN UMROH

KAYUAGUNG - Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, SD Negeri 11 Kayuagung di Kelurahan Mangunjaya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hanya menerima empat siswa baru. Jumlah ini menambah panjang tren minimnya pendaftar di sekolah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Sekolah SD Negeri 11 Kayuagung, Sofiah, S.Pd, mengatakan kondisi ini bukan hal baru. Sepinya peminat sudah terjadi bertahun-tahun, seiring dengan kecenderungan orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SD kompleks di pusat kota Kayuagung.

“Para orang tua lebih memilih SD kompleks karena di sana ada lima sekolah sekaligus, tinggal pilih. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dan sekarang anak-anak juga lebih sering diantar naik motor,” jelas Sofiah, Selasa 15 Juli 2025.

BACA JUGA:Pemasangan Dikebut, Palembang Bakal Punya Air Mancur Ikonik di Ampera

BACA JUGA:Listrik Mati, Sidang Kasus Proyek Pokir DPRD OKU Ditunda

Meskipun hanya menerima empat murid, SD Negeri 11 tetap melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagaimana mestinya.

Sudah Sosialisasi, Tapi Masih Sepi

Sofiah menyebutkan pihak sekolah sudah melakukan berbagai upaya agar masyarakat tertarik mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut. Mulai dari menyebar brosur, mengunjungi rumah-rumah warga, hingga sosialisasi langsung kepada wali murid.

“Kami sudah sampaikan fasilitas dan keunggulan sekolah. Tapi sebagian orang tua tetap ingin anaknya sekolah di tempat yang ramai,” katanya.

BACA JUGA:Tiga Hari Terbangkalai, Motor Tanpa Pemilik Diamankan Polsek Muaradua

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Penegakan Hukum, Kapolres OKU Selatan Sambangi Kejari

Diduga Ada Manipulasi Domisili

Sofiah juga mengungkapkan bahwa masih ada praktik manipulasi domisili oleh sebagian orang tua agar anak mereka bisa diterima di SD kompleks.

“Karena jaraknya tidak jauh, jadi kami menduga orang tua membuat alamat palsu agar bisa daftar ke SD kompleks,” ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan