inilah Strategi Ampuh Komodo Mengintai Mangsa—Dan 4 Teknik yang Sering Gagal

--

IKLAN UMROH

MUARADUA, HARIANOKUSELATAN Komodo (Varanus komodoensis), predator purba endemik Kepulauan Nusa Tenggara, terus mengukuhkan reputasinya sebagai pemburu ulung di alam liar. Dengan tubuh besar yang bisa mencapai 3 meter dan berat hingga 90 kilogram, kadal raksasa ini tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga teknik berburu yang cermat dan evolusioner.

Sebuah laporan dari Animals Around The Globe mengungkap sepuluh metode penyergapan paling efektif yang digunakan Komodo untuk memburu mangsa—dan empat pendekatan yang terbukti tidak berhasil.

Menunggu dalam Diam, Menyergap dengan Mematikan

Teknik paling ikonik Komodo adalah penyergapan diam-diam di lokasi strategis seperti sumber air atau jalur perlintasan hewan. Komodo mampu berdiam diri hingga 18 jam tanpa bergerak, memanfaatkan warna kulitnya yang menyatu dengan lingkungan savana. Posisi yang diambil pun sering kali dari arah angin yang tepat agar mangsa tidak mencium keberadaannya.

BACA JUGA:Samsung Resmi Luncurkan Galaxy Z Flip 7 dan Z Flip 7 FE: Ponsel Lipat Kini Lebih Terjangkau

BACA JUGA:Terbongkar di Persidangan, Terdakwa Akui Serahkan Miliaran Demi Proyek Pokir OKU

BACA JUGA:Ijazah S2 Alumni UKB Dibatalkan, DPRD Sumsel Siap Bawa ke DPR RI

Mengendap Tanpa Suara

Meski bertubuh besar, Komodo memiliki kemampuan mengendap dengan sangat senyap. Ia merayap rendah ke tanah, hanya bergerak beberapa langkah dalam beberapa menit, sambil terus menjulurkan lidah bercabangnya untuk mendeteksi bau mangsa. Pendekatan ini memungkinkan mereka mengejar mangsa dari jarak lebih dari 100 meter tanpa terdeteksi.

Serangan Kilat yang Mengejutkan

Begitu jarak cukup dekat (sekitar 3–6 meter), Komodo akan berubah dari reptil lamban menjadi pelari cepat. Dengan kecepatan mencapai 19 km/jam, Komodo melesat ke arah mangsa dalam waktu kurang dari 2 detik. Serangan ini diperkuat oleh otot kaki yang kuat dan gerakan tubuh meluncur rendah ke tanah, membuat serangan mereka nyaris tak bisa dihindari.

Efektivitas Tinggi

Menurut data dari Komodo Survival Program, teknik penyergapan ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 80% saat memburu mangsa berukuran sedang seperti rusa dan babi hutan. Adaptasi metabolisme mereka juga memungkinkan Komodo bertahan lama tanpa makan, menjadikan setiap serangan sangat bernilai.

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Personel Polsek Kisting Bantu Warga Rawat Kebun Cabai

BACA JUGA:Total 39.099 Siswa Baru di Palembang Terima Seragam Gratis

BACA JUGA:Ciptakan Situasi Kondusif, Polsek Simpang Lakukan Patroli Dialogis

Namun Tidak Selalu Berhasil

Meski efisien, tidak semua metode berburu Komodo membuahkan hasil. Di antara empat taktik yang kerap gagal adalah:

  • Mengejar mangsa di area terbuka (karena daya tahan mereka rendah)

  • Mencoba menyerang hewan besar secara frontal

  • Bergantung pada jumlah (karena sifat mereka soliter)

  • Mengandalkan bau darah dari jarak jauh dalam kondisi berangin (bau bisa tersesat)

Simbol Evolusi dan Kehebatan Alam

Komodo bukan hanya hewan langka, tetapi juga simbol evolusi yang berhasil menciptakan predator sempurna di habitat kering nan menantang. Melalui kesabaran, kecerdikan, dan kekuatan alami, mereka membuktikan bahwa berburu bukan hanya soal kecepatan, tapi juga strategi. (dst)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan