Kanada Ingin Jalin Perjanjian Dagang dengan ASEAN

--
Jakarta: Kanada tengah berupaya menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Asia Tenggara. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk memperluas pasar dagang, dilansir dari Reuters, Jumat (11/7/2025).
Upaya tersebut dilakukan menyusul kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, mitra dagang terbesar sekaligus tetangganya. Menteri Luar Negeri Kanada, Anita Anand, menyatakan negaranya berkomitmen membangun hubungan dagang multilateral dengan ASEAN.
Menurut Anand, kawasan Indo-Pasifik akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi global di masa depan. Oleh karena itu, Kanada melihat pentingnya memperkuat keterlibatan ekonomi di kawasan ini.
“Pekerjaan untuk merampungkan teks perjanjian perdagangan bebas sedang dilakukan dengan cepat,” kata Anand. Meskipun proses perjanjian tergolong kompleks, Kanada sangat berharap perjanjian tersebut dapat segera diselesaikan.
Anand tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi perjanjian tersebut. Namun, ia menegaskan kesepakatan ini merupakan salah satu cara Kanada untuk mendiversifikasi mitra dagangnya di luar negara-negara G7.
Selain sektor perdagangan, Kanada juga menjajaki peluang kerja sama dengan ASEAN di bidang energi dan ketahanan pangan. Kerja sama juga akan diperluas ke sektor ekonomi digital dan kecerdasan buatan.
Langkah ini sejalan dengan tren perusahaan-perusahaan Kanada memperluas aktivitas perdagangan ke negara mitra baru dan pasar yang lebih kecil. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Pemerintah Kanada menargetkan tercapainya kesepakatan dagang baru dengan Washington sebelum 21 Juli. Jika negosiasi gagal, Kanada siap memberlakukan tarif balasan terhadap produk-produk asal AS.