Hizbullah bertekad akan lanjutkan perlawanan terhadap Israel

--
Beirut - Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, pada Minggu (6/7) dengan tegas menolak seruan agar kelompok bersenjata Lebanon tersebut melucuti senjatanya, seraya menyatakan bahwa perlawanan terhadap Israel tetap menjadi kewajiban yang tak terelakkan bagi Lebanon.
Berbicara dalam peringatan Hari Asyura, Qassem menekankan bahwa mempertahankan negara tidak memerlukan izin dari siapa pun dan dia menolak seruan agar Hizbullah meletakkan senjatanya.
"Pendudukan (Israel) ini harus berakhir. Kita harus melawannya, kita harus menghadapinya," kata Qassem dalam pernyataan yang dirilis oleh Hizbullah.
Sembari menanggapi kritik yang mendesak Hizbullah untuk melucuti senjata, dia membandingkan situasi tersebut dengan mempertahankan rumah dari penyusup, serta mengatakan bahwa pertahanan adalah hak, bukan privilese.
Apakah Anda menunggu izin untuk mempertahankan diri saat diserang di rumah? Pertahanan tidak memerlukan izin," katanya.
Qassem juga mengecam mereka yang menekan warga Lebanon untuk menyerahkan senjata seraya mengabaikan agresi Israel.
"Mintalah penarikan diri musuh, bukan penyerahan diri warga Anda," katanya.
Qassem juga memperingatkan faksi-faksi politik Lebanon agar tidak mencari dukungan asing untuk melemahkan posisi Hizbullah, menegaskan bahwa upaya semacam itu akan gagal.