Isu Tarif Trump Kembali Mencuat, Rupiah Berbalik Melemah

--

Jakarta:  Setelah sepekan kemarin menguat, nilai tukar rupiah berbalik melemah terhadap dolar AS dalam penutupan perdagangan hari ini.  Data Bloomberg menunjukkan, rupiah melemah 0,27 persen atau 44 poin menjadi Rp16.238 per dolar AS.

Sejumlah faktor eksternal menyebabkan rupiah ditutup melemah hari ini. Di antaranya prospek negosiasi tarif Amerika Serikat dengan sejumlah mitra dagangnya.

“Kesepakatan tarif AS dengan Tiongkok secara resmi mengakhiri ‘perang dagang’ . Namun batas waktu 9 Juli sudah dekat, AS kemungkinan menerapkan tarifnya pada mitra dagangnya, termasuk tarif baja dan aluminium,” kata Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, Senin (30/6/2025).

 

 

Sementara dari aspek geopolitik, pasar optimis akan berahirnya agresi militer Israel di Gaza dalam minggu ini. Bersamaan dengan tanda-tanda fleksibilitas Iran terkait program nuklirnya.

“Fokus pasar minggu ini adalah data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Kamis mendatang. Sebelumnya AS merilis data inflasi umum dan inflasi inti sebagai acuan inflasi The Fed untuk menentukan kebijakan suku bunga,” ucap Ibrahim.

Sementara aktivitas pabrik di Tiongkok mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Juni. Kontraksi disebabkan permintaan domestik dan ekspor yang melemah akibat ketidakpastian negosiasi tarif dengan AS.

Di dalam negeri, Ibrahim mencermati proyeksi inflasi Indonesia di bulan Juni 2025. ING Bank N.V. yang berbasis di Amsterdam memproyeksikan inflasi Indonesia bulan Juni sebesar 2,2 persen.

“Dalam laporannya, ING N.V menyebutkan bahwa inflasi akan terjadi di sejumlah negara Asia. Selain Indonesia, juga Filipina dan Korea Selatan akibat kenaikan harga minyak dunia,” ujar Ibrahim.

Di Indonesia, kontribusi sektor transportasi ke inflasi inti sebenarnya sudah turun dan mendekati nol dalam dua bulan terakhir.  Dengan kenaikan harga minyak global, kontribusi sektor tersebut pada inflasi diperkirakan akan meningkat kembali.

Perkiraan laju inflasi sebesar 2,2 persen di bulan Juni cukup tinggi. Karena pada bulan Mei, inflasi umum Indonesia hanya sebesar 1,6 persen secara tahunan.

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan