Trump Minta Wartawan CNN Dipecat Usai Bongkar Kegagalan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

--

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kontroversi setelah melancarkan serangan verbal terhadap jurnalis CNN Natasha Bertrand, yang mengungkap bahwa serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan infrastruktur seperti yang diklaim sebelumnya.

 


Melalui platform Truth Social, Trump menyebut Bertrand “harus segera dihukum dan diusir seperti anjing,” karena laporannya dinilai membocorkan informasi sensitif dan mendiskreditkan pilot militer AS. Ia juga menuduh CNN menyebarkan berita palsu dan menyerukan agar Bertrand dipecat dari jaringan media tersebut.

 

Melansir dari Press TV, Kamis 26 Juni 2025, menanggapi pernyataan tersebut, CNN langsung membela Bertrand dan dua rekan penulisnya, Katie Bo Lillis dan Zachary Cohen. Dalam pernyataan resminya, CNN menegaskan bahwa laporan yang diterbitkan “berdasarkan informasi yang kredibel dan sangat relevan dengan kepentingan publik.”

CNN mendukung 100% laporan Natasha dan timnya,” tegas jaringan media tersebut.

Anchor senior Pamela Brown dan Wolf Blitzer juga membantah tuduhan Trump, menyebut serangan tersebut sebagai "argumen palsu" dan "serangan tak berdasar".

Laporan CNN merujuk pada penilaian awal dari Defense Intelligence Agency (DIA) yang bocor ke media. Penilaian itu menyimpulkan bahwa kerusakan akibat serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan hanya bersifat minimal dan tidak berdampak signifikan terhadap program pengayaan uranium Teheran.

Karoline Leavitt, Juru Bicara Gedung Putih, membantah isi laporan dan menyebut bocoran tersebut berasal dari “sumber rendahan yang tak kredibel.” Namun, klaim Trump bahwa Iran “tidak lagi mampu memperkaya uranium” mendapat dukungan penuh dari
Israel.

Pemerintah Israel menyatakan bahwa gabungan serangan AS-Israel telah “menghentikan program nuklir Iran selama bertahun-tahun ke depan.” Namun, klaim ini diragukan oleh sejumlah pakar dan pengamat citra satelit.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, membantah keras klaim AS dan Israel. “Mereka tidak bisa mencabut akar industri nuklir kami,” tegasnya, sembari menyatakan bahwa pengayaan uranium akan terus berlanjut.

CNN dalam laporannya mengutip sumber yang menyatakan bahwa stok uranium Iran tetap utuh dan kerusakan pada sentrifugal sangat minim. Kerusakan yang tercatat sebagian besar terjadi di bangunan permukaan dan sistem kelistrikan.

Jeffrey Lewis, pakar senjata nuklir dari Middlebury Institute of International Studies, menyatakan bahwa citra satelit komersial mendukung temuan DIA dan CNN.

“Fasilitas bawah tanah seperti di Natanz dan Isfahan tetap utuh. Mereka bisa menjadi basis pemulihan cepat program nuklir Iran,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan