Konflik Iran-Israel Meletus: Perang Bayangan Berubah Jadi Konfrontasi Terbuka

--
HARIANOKUSELATAN - Selama puluhan tahun, ketegangan antara Iran dan Israel berlangsung dalam bentuk perang bayangan—melalui serangan siber, operasi rahasia, dan kelompok proksi di kawasan. Namun, situasi kini berubah drastis menuju konflik militer langsung yang berisiko melibatkan kekuatan-kekuatan dunia.
Titik balik terjadi ketika sebuah serangan udara, yang diduga kuat dilakukan oleh Israel, menghantam gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Serangan ini menewaskan beberapa pejabat tinggi militer Iran, termasuk anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
BACA JUGA:Sijago Merah Mengamuk, Panglong Kayu di Jalan Pemkab Ludes Terbakar
BACA JUGA:Proyek Masih Mandek, Begini Nasib Pembangunan Unit Gizi di OKU Selatan
BACA JUGA:Viral Siswa SMP di OKU Selatan Datang ke Pos Damkar, Minta Bantuan Untuk Bungkus Kado
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan besar-besaran berupa gelombang drone dan puluhan rudal balistik ke arah wilayah Israel—sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam intensitas dan keterbukaannya.
Menanggapi eskalasi tersebut, mantan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, menyebut serangan terhadap Iran sebagai "kesuksesan militer yang spektakuler", dan mengklaim bahwa fasilitas nuklir utama Iran telah dihancurkan total—meski klaim ini belum diverifikasi secara independen.