Sejarah Panjang Mobil Listrik di Dunia, Dari 1800-an Hingga Era Tesla dan BYD

Sejarah Panjang Mobil Listrik di Dunia.-foto;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOKUSELATAN.ID – Mobil listrik mungkin baru marak dalam satu dekade terakhir, namun faktanya, kendaraan bertenaga baterai ini sudah ada sejak abad ke-19. Perjalanannya panjang, penuh tantangan, dan penuh inovasi sebelum akhirnya mencapai popularitas seperti sekarang.

Awal Mula di Abad ke-19

Catatan sejarah menunjukkan, mobil listrik pertama kali muncul pada 1830-an.

Robert Anderson (Skotlandia) membuat trem bertenaga listrik dengan baterai sekali pakai pada 1832-1839.

Robert Davidson (1837) membangun lokomotif listrik bernama Galvani, mampu melaju 6,5 km/jam sebelum baterainya habis.

BACA JUGA:Asus Hadirkan Router Wi-Fi 7 di Indonesia: Lebih Cepat, Stabil, dan Minim Latency

BACA JUGA:Redmi Note 15 Pro & Pro+ Resmi Rilis: Baterai 7.000 mAh, Tahan Banting, Harga Mulai Rp3 Jutaan

Titik balik terjadi ketika baterai isi ulang ditemukan pada 1859. Penemuan ini mendorong insinyur Eropa untuk mulai merancang kendaraan listrik yang lebih praktis. Pada 1884, Thomas Parker dari Inggris berhasil membuat purwarupa mobil listrik pertama yang lebih dekat dengan konsep mobil modern.

Lahirnya Mobil Listrik Modern Pertama

Pada 1887, seorang kimiawan bernama William Morrison dari Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, menciptakan mobil listrik yang dianggap sebagai mobil listrik ideal pertama.

Ditampilkan pada parade kota tahun 1888 dan pameran dunia di Chicago tahun 1893.

Menggunakan penggerak roda depan, baterai isi ulang, tenaga 4 dk, kecepatan 32 km/jam, dan jarak tempuh 80 km.

Kesuksesan ini memicu lahirnya kendaraan komersial pertama:

Electrobat (1894), meski lambat dan berbadan besar.

Taksi listrik Hansom Cab (1896), yang bersaing dengan kereta kuda di perkotaan.

Awal Abad ke-20: Emas dan Kemunduran

Menjelang abad ke-20, mobil listrik semakin populer. Bahkan, Henry Ford dan Thomas Edison sempat berkolaborasi membuat prototipe mobil listrik. Namun, mereka akhirnya meninggalkan proyek tersebut karena keterbatasan infrastruktur listrik, sementara mesin bensin dianggap lebih menjanjikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan