Bupati OKU Selatan Hadiri Peluncuran Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonomi Desa

--

PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN – Bupati Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Abusama, SH., menghadiri Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang digelar di PSCC Palembang, Selasa (27/05/2025).

Dalam kegiatan ini, Bupati Abusama menegaskan dukungan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan terhadap pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, sesuai amanat konstitusi. Ia menyampaikan bahwa koperasi bukan hanya wadah simpan pinjam, melainkan penggerak utama perekonomian desa.

“Sebelumnya kami telah melakukan sosialisasi kepada perangkat desa tentang pentingnya koperasi ini. Tujuannya agar mereka memahami urgensi dan mekanisme pembentukan koperasi serta siap mengambil langkah konkret di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan solusi strategis dalam mempercepat pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia mendorong agar kepala desa atau lurah menjadi ketua badan pengawas koperasi, terutama jika berasal dari putra daerah.

“Sumsel siap menjalankan misi besar ini. Ekonomi tidak boleh hanya berputar di kota, desa pun harus ikut bergerak,” tegas Herman Deru.

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran hampir Rp 10 triliun untuk mendukung koperasi ini di Sumsel. Jika setiap koperasi mendapat plafon pinjaman Rp 3 miliar, maka potensi total plafon mencapai Rp 9,83 triliun untuk 3.278 desa dan kelurahan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Pangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa plafon pinjaman ini berlaku secara nasional dan difokuskan untuk mendirikan tujuh unit usaha wajib koperasi, seperti kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek, sistem pergudangan atau cold storage, serta sarana logistik desa.

 

“Skemanya jelas. Usaha dibentuk dulu, lalu koperasinya menyusul. Ini bukan hibah APBN, tapi pinjaman produktif dengan bunga 3 persen per tahun, bahkan akan diupayakan menjadi 0 persen,” kata Zulkifli Hasan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan