Potensi Kenaikan dan Sentimen Pasar
Meskipun optimisme investor ritel belum besar, Bitcoin masih memiliki peluang untuk menembus US$ 105.000.
Para analis percaya bahwa kenaikan ini bisa didorong oleh trader kecil, bukan hanya institusi. Hal ini terlihat dari lonjakan harga ke US$ 109.340 pada Januari, meskipun minat pencarian dari ritel tetap rendah.
Faktor ekonomi global juga berpengaruh:
Indeks S&P 500 masih dekat level tertingginya sepanjang masa, didorong oleh laba kuat perusahaan seperti Exxon (+10% YoY), JPMorgan (+12% YoY), dan UnitedHealth (+15% YoY).
Penjualan ritel di AS turun 0,9% pada Januari, penurunan terbesar dalam lebih dari satu tahun, yang bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
Jika ekonomi melemah lebih jauh, Bitcoin bisa semakin menarik sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian pasar keuangan tradisional.
Kebijakan yang Belum Jelas dan Prospek Pasar
Investor masih kecewa dengan kurangnya perkembangan terkait cadangan Bitcoin strategis di AS—kebijakan yang sebelumnya didukung Donald Trump, tetapi belum terealisasi.
BACA JUGA:Laptop dengan RTX 50 Series Seharusnya Sudah Rilis Januari, Tapi Diundur ke April
BACA JUGA:Penjualan PS5 Tembus 9,5 Juta Unit di Akhir Tahun 2024, Berkat PS5 Pro?
Selain itu, regulasi di tingkat negara bagian lebih fokus pada pengawasan aset digital daripada langsung mengadopsi Bitcoin, menciptakan ketidakpastian bagi investor institusional.
Meskipun arus keluar ETF masih terjadi, stabilitas Bitcoin di atas US$ 95.000 menunjukkan fundamental yang solid. Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, Bitcoin tetap memiliki potensi untuk menarik minat investor sebagai aset penyimpan nilai.(arl)