PRABUMULIH, HARIAN OKU SELATAN - Kehebohan melanda warga Kota Prabumulih, khususnya di Jalan Jendral Sudirman, Komplek Balai Latihan Kerja (BLK), Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, saat seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih, AM (50), diduga mengalami depresi dan menciptakan kekacauan.
Pada Kamis, 8 Februari 2024, sekitar pukul 17.30 WIB, AM terpaksa diamankan oleh Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Herry Sulistio, bersama anggota Polsek setempat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kejadian tersebut menimbulkan kehebohan di sekitar lingkungan tersebut.
AM diduga melakukan tindakan yang mengganggu ketenteraman masyarakat, termasuk mengobrak-abrik salah satu masjid di Jalan Jendral Sudirman dan memecahkan kaca jendela rumah tetangganya.
Sebuah video yang beredar menunjukkan AM mengamuk, memaki-maki, sambil duduk di ayunan besi di area perumahannya.
BACA JUGA:TPP ASN Kabupaten OKU Segera Cair
BACA JUGA:BKPSDM OKU Selatan Tindak ASN Terlibat Kampanye
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK MH, melalui Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Herry Sulistio, menyatakan bahwa penangkapan AM dilakukan setelah adanya pengaduan dari masyarakat melalui Lurah Gunung Ibul Barat.
"Laporan dari warga, jadi lurah GIB menghubungi kami. Selanjutnya, kami dari Polsek datang untuk mengamankannya karena dia sudah membuat kekacauan di Masjid yang di depan Zipur. Terus balik ke rumah, memecah kaca rumah tetangganya," ungkap Herry Sulistio.
BACA JUGA:Mulai Februari ini, Gaji dan Pensiun PNS Naik Hingga 12 Persen
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Usulkan 8.170 Formasi CPNS dan PPPK
Usai diamankan, AM langsung dibawa oleh pihak keluarga ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar di Palembang.
Herry Sulistio menjelaskan bahwa AM pernah menjabat sebagai Sekretaris Lurah di salah satu Kelurahan di Kota Prabumulih.
Kepala Dinas Sosial Prabumulih, Herianto, melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Chandra Fitri ST, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.
Namun, ia mengakui mengetahui bahwa AM mengalami depresi dan pernah menjalani perawatan di sebuah yayasan di Tanjung Api-api. (seg)