MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Untuk mencegah kekerasan di lingkungan sekolah, SMP Negeri 01 Muaradua menggelar kegiatan sosialisasi Anti Bullying bersama Duta Pelajar Juara Indonesia Tahun 2024.
Acara yang diadakan pada Sabtu, 30 November 2024, ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari kekerasan.
Kepala UPT SMPN-01 Muaradua, Noni Apriani, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya proaktif sekolah dalam menangani isu bullying yang masih kerap terjadi di kalangan pelajar.
“Kami mengundang Duta Pelajar untuk memberikan pemahaman kepada siswa agar menjauhi perilaku bullying dan menciptakan suasana persahabatan yang erat,” ujar Noni.
Menurut Noni, bullying tidak hanya berdampak negatif pada korban, tetapi juga merugikan pelaku. Ia menegaskan bahwa perilaku ini dapat mengganggu kesehatan mental, menciptakan rasa tidak nyaman, dan bahkan menimbulkan trauma jangka panjang.
“Meskipun kasus bullying di OKU Selatan tidak terlalu sering terjadi, langkah pencegahan seperti ini sangat penting agar tidak ada lagi kasus serupa di masa depan,” tambahnya.
BACA JUGA:Resep Cireng Ayam Pedas: Camilan Goreng Cocok untuk Musim Hujan
BACA JUGA:Manfaat Rutin Konsumsi Daun Singkong Rebus: Cegah Berbagai Penyakit
Bullying sebagai Masalah Serius
Dalam sesi sosialisasi, Duta Pelajar Juara Indonesia Tahun 2024 mengupas berbagai dampak buruk bullying, baik secara fisik maupun psikologis.
Para siswa diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis bullying, seperti verbal, fisik, sosial, dan cyberbullying.
Mereka juga diajak untuk aktif melaporkan tindakan kekerasan yang mereka alami atau saksikan kepada guru atau pihak berwenang.
BACA JUGA:Tak Asal Pakai Sabun Cuci Piring, Ini Trik Membersihkan Kerak Teh Membandel pada Gelas
BACA JUGA:Menu Masakan Harian Simple dari Olahan Telur dan Sosis yang Ditumis: Enak dan Mudah Dibuat
Duta Pelajar menekankan pentingnya menjaga solidaritas dan saling mendukung di antara teman sebaya.
“Bullying adalah perilaku yang tidak hanya menyakiti korban secara langsung, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi semua orang. Kita harus menjadi generasi yang peduli dan menghargai satu sama lain,” ujar salah satu Duta Pelajar.
Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Melalui diskusi interaktif, mereka diajak berbagi pengalaman dan berdialog tentang cara mencegah serta menangani bullying.
Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kesadaran dan kepedulian siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Makan Tepung?
BACA JUGA:Harga Cardano (ADA) Bisa Tembus US$10? Inilah Faktor-Faktor yang Mendorong Potensinya
Harapan Masa Depan
Noni Apriani menambahkan, upaya pencegahan bullying tidak hanya berhenti pada sosialisasi ini. Sekolah akan terus melakukan pemantauan dan mengadakan kegiatan edukatif lainnya untuk memastikan seluruh siswa merasa aman dan nyaman selama proses belajar mengajar.
“Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi siswa. Ke depan, kami ingin menciptakan suasana belajar yang harmonis, di mana setiap siswa dapat berkembang tanpa merasa terintimidasi. Dengan kerja sama dari semua pihak, kita bisa mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying,” tutup Noni.
Sosialisasi Anti Bullying ini juga mendapatkan apresiasi dari para orang tua siswa, yang merasa bahwa langkah ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan kenyamanan anak-anak mereka di sekolah.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan berbagai pihak, diharapkan Kabupaten OKU Selatan dapat menjadi wilayah yang bebas dari tindakan bullying, khususnya di kalangan pelajar.(dal/res)