JAKARTA , HARIANOKUSELATAN.ID - Kasus penembakan sesama polisi yang terjadi di Solok Selatan pada Jumat, 22 November 2024 antara Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, dan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, mendapat perhatian langsung dari Bareskrim Polri. Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim pun langsung bergerak menuju Solok Selatan untuk mengawal proses penyelidikan lebih lanjut.
Komjen Pol Wahyu Widada, Kabareskrim Polri, mengonfirmasi bahwa tim telah diterjunkan ke lokasi kejadian. “Tim kita sudah berangkat ke lokasi, baik dari Inafis maupun dari Dittipidum,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat, 22 November 2024.
BACA JUGA:197.540 Anak Usia 11-19 Tahun Terlibat Judi Online
BACA JUGA:1.118 Penyelenggara Pilkada Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
Meskipun demikian, Wahyu belum bisa banyak berbicara mengenai detail penyidikan kasus ini, namun ia memastikan bahwa proses hukum akan terus berjalan dengan bantuan Mabes Polri. "Nanti kalau yang lain-lain itu dari Polda Sumbar, prinsipnya kita semua berduka dengan kejadian ini," tambahnya.
Sementara itu, Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono, mengungkapkan bahwa AKP Dadang Iskandar yang diduga melakukan penembakan tersebut akan diberi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). “Dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH. Setidaknya dalam 7 hari ke depan saya sudah melaporkan ke pimpinan Polri,” kata Suharyono.
BACA JUGA:KPU Tegaskan Seluruh Penyelenggara Pilkada Harus Netral
BACA JUGA:Bawaslu Didesak Usutan Dana Kampanye dari Judi Online
Kapolda Sumbar juga mengungkapkan bahwa Dadang menembak Ulil dari jarak dekat mengenai kepala korban. Setelah kejadian tersebut, Dadang menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus ini menambah catatan tragis dalam institusi kepolisian, dan pihak kepolisian berjanji akan menuntaskan kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku.