Evakuasi berlangsung di tengah kondisi yang menantang akibat lahar panas dan abu vulkanik yang masih menyelimuti wilayah sekitar gunung.
Tim evakuasi menemukan tantangan dalam mengakses beberapa wilayah terisolasi yang masih sulit dijangkau karena tertutup oleh puing-puing vulkanik.
Dengan peralatan dan keterampilan yang mumpuni, Tim SAR gabungan berusaha semaksimal mungkin menembus medan berat untuk menyelamatkan para korban dan memindahkan mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selain mengevakuasi korban, tim gabungan juga memastikan para warga yang berada di sekitar lokasi letusan dapat segera dievakuasi ke tempat yang aman.
Lokasi Pengungsian dan Bantuan Logistik
Untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari letusan ini, pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur bersama dengan tim TNI AL dan SAR gabungan telah mendirikan sejumlah lokasi pengungsian di Desa Konga, Desa Bokang, dan Desa Lewolaga.
Tenda-tenda pengungsian dan dapur umum telah didirikan di lokasi tersebut guna memastikan kebutuhan dasar para pengungsi dapat terpenuhi.
Posko kesehatan juga telah disediakan, lengkap dengan tenaga medis yang siap memberikan bantuan darurat kepada warga yang membutuhkan.
BACA JUGA:Warga Pegunungan Bintang Tewas ditembak KKB
BACA JUGA:Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas
Pemerintah daerah serta instansi terkait terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
Peningkatan status ini menandakan potensi ancaman yang semakin besar, dan warga diminta untuk menjauhi zona bahaya dalam radius tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang.
Bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan air bersih juga telah dikirimkan ke posko-posko pengungsian.
Relawan dari berbagai instansi pemerintah dan organisasi sosial turut serta dalam penyaluran bantuan kepada para pengungsi.
Warga yang masih berada di desa-desa sekitar zona bahaya dihimbau untuk segera mengungsi agar tidak terkena dampak susulan dari aktivitas gunung berapi yang terus dipantau.