JAKARTA - Erik ten Hag, pelatih Manchester United, dilaporkan berada dalam tekanan besar dan menghadapi laga hidup mati ketika timnya menghadapi Liverpool di Anfield.
sepaKabar pemecatan Ten Hag mulai berhembus setelah serangkaian hasil buruk dalam dua pertandingan terakhir.
Manchester United mengalami kegagalan di Liga Champions musim ini, dan hasil negatif dalam beberapa pertandingan terakhir semakin memperburuk situasi internal klub.
Pemimpin klub dikabarkan mempertimbangkan opsi pemecatan jika Ten Hag tidak dapat memberikan hasil positif, terutama dalam pertandingan melawan Liverpool di Liga Inggris.
Pertandingan melawan Liverpool dianggap sebagai "laga hidup mati" bagi Ten Hag, dan hasilnya dapat menjadi penentu masa depannya sebagai pelatih Manchester United.
BACA JUGA:Remaja Banyuasin Selamat dari Serangan Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter
Meskipun Ten Hag menyatakan kepercayaan diri dalam konferensi pers sebelum pertandingan, spekulasi tentang kemungkinan pemecatan tetap menjadi pembicaraan hangat.
Prestasi buruk di Liga Inggris, kegagalan di Carabao Cup, dan performa di Liga Champions yang tidak memuaskan telah memunculkan kritik terhadap gaya kepelatihan Ten Hag.
Jika Manchester United mengalami kekalahan di Anfield, kemungkinan besar akan ada tekanan lebih lanjut terkait masa depan Ten Hag sebagai manajer klub.
Beberapa manajer baru, termasuk Graham Potter, sudah dikaitkan dengan posisi manajer Manchester United jika Ten Hag dipecat.
BACA JUGA:Innalillahi, Blok M Square Terbakar, 13 Unit Mobil Damkar Dikerahkan
Situasi ini menjadi semakin rumit dengan banyaknya cedera yang dialami pemain inti MU, dan kabar tentang ketidakpuasan beberapa pemain terhadap metode latihan yang diterapkan oleh staf Ten Hag.
Meski begitu, Ten Hag menyatakan keyakinannya dalam konferensi pers dan menekankan bahwa tujuannya bersama tim adalah untuk memperbaiki klub.
Hasil pertandingan melawan Liverpool di Anfield akan menjadi sorotan utama dan mungkin memengaruhi keputusan terkait masa depan pelatih Belanda tersebut. (dnn)