HARIANOKUSELATAN.ID - Ethereum (ETH), mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin (BTC), mengalami penurunan harga yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, turun 9,6% antara 20 hingga 23 Oktober.
Setelah gagal menembus harga US$ 2.700, Ethereum kembali ke kisaran US$ 2.500, menghapus keuntungan yang sebelumnya diperoleh. Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga ini:
1. Biaya Transaksi yang Tinggi Menghambat Pertumbuhan
Salah satu masalah utama yang membatasi pertumbuhan Ethereum adalah tingginya biaya transaksi (gas fees). Dalam dua minggu terakhir, biaya rata-rata mencapai US$ 4. Biaya ini menghalangi investor kecil untuk menggunakan jaringan Ethereum, meskipun tidak terlalu berdampak pada investor besar.
Sebagai hasilnya, jaringan pesaing seperti Solana, yang menawarkan biaya lebih rendah, telah mulai menarik pengguna dan mengungguli Ethereum dalam volume transaksi. Solana mencatat transaksi sebesar US$ 13,4 miliar, lebih tinggi 67% dibanding Ethereum.
2. Penurunan Aktivitas di DeFi Berbasis Ethereum
Aktivitas keuangan terdesentralisasi (DeFi) di jaringan Ethereum mengalami penurunan. Volume transaksi di bursa desentralisasi (DEX) berbasis Ethereum seperti Uniswap dan Curve Finance turun hingga 18% dalam seminggu terakhir.
Sebaliknya, platform DeFi berbasis Solana, seperti Raydium dan Lifinity, mencatat peningkatan volume transaksi masing-masing sebesar 42% dan 77%.
3. Penurunan Total Dana Terkunci dan Staking Ether
Jumlah total dana yang terkunci (TVL) di jaringan Ethereum juga turun, kini berada pada 18,2 juta ETH, atau 5% lebih rendah dibandingkan satu bulan lalu. Selain itu, dalam 30 hari terakhir, terjadi penarikan bersih sebesar 191.000 ETH dari staking, yang bernilai sekitar US$ 492 juta. Jika tren penarikan staking Ether terus berlanjut, ini akan menambah tekanan pada harga Ethereum.
4. Ketidakpastian Pembaruan Jaringan
Ethereum berencana melakukan pembaruan besar bernama Prague-Electra, yang dijadwalkan untuk rilis pada awal 2025. Pembaruan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan Ethereum dan mengatasi masalah kemacetan transaksi. Namun, kekhawatiran terkait kemungkinan penundaan dan efektivitas pembaruan ini membuat banyak investor ragu.
Secara keseluruhan, masalah teknis dan persaingan dari jaringan lain seperti Solana dan BNB Chain menjadi tantangan besar bagi Ethereum. Jika masalah ini tidak segera diatasi, Ethereum mungkin akan terus menghadapi tekanan harga di masa depan.(arl)