Jangan Minum ini, Bisa Menyebabkan beberapa jenis kanker dan penyakit jantung koroner.

Minggu 13 Oct 2024 - 18:12 WIB
Reporter : Desti
Editor : Kris

Harianokuselatan.bacakoran.co – Menikmati minuman beralkohol merupakan salah satu kesenangan hidup, namun tidak terlepas dari risiko kesehatan yang signifikan.

Meskipun konsumsi alkohol dalam jumlah moderat jarang menyebabkan masalah kesehatan, kebiasaan minum secara rutin dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit yang mengancam jiwa, termasuk beberapa jenis kanker dan penyakit jantung koroner.

Bagaimana Alkohol Diproses oleh Tubuh

Alkohol merupakan zat depresan yang memperlambat kerja otak dalam mengontrol tubuh.

Meskipun hanya dalam jumlah kecil, alkohol dapat memengaruhi fungsi penting seperti berbicara dan bergerak.

Saat seseorang mengonsumsi alkohol, sekitar 25% diserap langsung dari lambung ke dalam aliran darah, sementara sisanya diserap melalui usus kecil.

Profesor Debbie Shawcross, ahli hepatologi dari Institute of Liver Studies, King’s College London, menjelaskan bahwa sebagian besar alkohol dipecah oleh enzim di dalam hati yang disebut alkohol dehidrogenase.

“Enzim ini mengubah alkohol menjadi zat kimia yang disebut asetaldehida, kemudian enzim lain, aldehyde dehydrogenase, memecah asetaldehida menjadi asetat.

BACA JUGA:Razer Rilis Headset Gaming Kraken V4 Pro Wireless dengan Haptic Feedback yang Getarkan Kepala

BACA JUGA:Analis Belanda Prediksi Bitcoin di Ambang Kenaikan Besar

Selanjutnya, asetat diubah menjadi karbondioksida dan air," jelas Shawcross.

Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Alkohol

Kecepatan penyerapan alkohol dalam aliran darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk konsentrasi alkohol dalam minuman, tingkat karbonasi, dan makanan yang dikonsumsi.

Minuman dengan konsentrasi alkohol lebih tinggi serta minuman bersoda cenderung mempercepat penyerapan alkohol ke dalam tubuh.

Penelitian pada tahun 2006 menemukan bahwa minuman beralkohol yang dicampur dengan soda mempercepat penyerapan alkohol pada dua pertiga dari peserta studi, sementara pada sepertiganya tidak terlihat perubahan.

Kategori :