SYDNEY, HARIAN OKU SELATAN - Wajah bulutangkis Indonesia diselamatkan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Pasangan ini berhasil menang melawan Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien dalam final Australia Open 2024 di Quaycentre, Australia, Minggu (16/6) siang. Ana/Tiwi, panggilan akrab pasangan ini memang setelah melakoni laga tiga game dengan skor 12-21, 21-7, dan 21-13. Keduanya harus menyerah di game pertama dengan skor 12-21.
Tapi, pada game kedua, pasangan ini langsung tancap gas dengan un
Uggul 8-0 di awal permainan. Tanpa kesulitan, Ana/Tiwi menang 21-7. Semangat ini terus berhasil dipertahankan keduanya.
Pada game ketiga, Ana/Tiwi menutup interval dengan skor telak 11-5. Berlanjut setelat istirahat, duet mau keduanya mengunci gelar juara ganda putrid BWF World Tour Super 500 dengan skor 21-13.
Kemenangan itu mengobati kekecewaan atas kekalahan tunggal putri Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo dalam laga final melawan pebulutangkis Jepang, Aya Ohori. Ester menyerah setelah pertandingan rubber set 17-21, 21-19, dan 21-16.
Ester harus puas menjadi runner-up Australia Open 2024. Padahal, Ester memulai pertandingan dengan baik. Pada game pertama, dia sempat unggul 4-2. Lalu memimpin dari Ohori 11-8 saat interval pertama.
Namun, Ohori menunjukkan perlawanan. Pelan-pelan mengejar ketertinggalan hingga poin berbalik 16-15 untuk keunggulan Ohori. Pada akhirnya, Ester berhasil mengakhiri pertandingan game pertama itu dengan 21-17.
Pada game kedua, Ester sempat memimpin 11-9 di interval. Namun, harus berakhir kalah dengan skor 21-19. Di game ketiga, Ohori mengendalikan permainan sejak awal hingga akhir.
Ohori selalu memimpin dari Ester dan menjaga jarak poin mereka. Ester sempat menipiskan poin 16-18. Tapi akhirnya, Ester harus mengakui kekalahannya dengan skor 16-21, setelah pengembaliannya mengenai net di sisi kanan lapangan.
“Meski belum berhasil, rasanya performa saya makin baik dan rasa percaya diri juga bertambah,” kata Ester. Kekalahannya dalam final Australia Open 2024 akan jadi bahan evaluasi. ”Banyak yang harus saya tambah. Dari faktor mental dan cara bermain saya harus ditingkatkan lagi,” imbuh dia.
Di babak akhir, ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga tumbang dari wakil China, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.The Daddies, julukan Ahsan/Hendra, kalah 11-21 dan 10-21 dalam waktu 29 menit.
Pada game pertama, pertandingan sempat berjalan ketat di awal, Ahsan/Hendra menahan Ji Ting/Xiang Yu 5-4. Tapi lima poin beruntun diraih ganda China untuk menjauhkan jarak poin mereka.
Ahsan/Hendra kesulitan menghentikan momentum keunggulan lawan mereka. Akhirnya, kalah 11-21. Di game kedua, permainan Henda’Ahsan buruk sehingga langsung tertinggal 0-7 di awal. Keduanya tak mampu mengejar skor hingga akhir. Game ini berakhir 10-21 dengan kemenangan Ji Ting/Xiang Yu. (*)