Menhub RI Prioritaskan Bus Listrik di Wilayah Perkotaan

Kamis 23 May 2024 - 09:00 WIB
Reporter : Rendi Kurniawan
Editor : Rendi Kurniawan

 

JAKARTA, HARIAN OKU SELATAN - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong percepatan penggunaan bus listrik untuk transportasi publik di wilayah perkotaan.

 

 

“Kementerian Perhubungan selalu memprioritaskan pengadopsian transportasi yang rendah emisi dan peningkatan kualitas udara. Karena itu, kami mendorong percepatan elektrifikasi transportasi publik yakni penggunaan bus listrik untuk kawasan perkotaan,” ujar Budi Karya dikutip pada Rabu 22 Mei 2024.

 

Budi Karya menjelaskan pengguna kendaraan pribadi di Indonesia masih tinggi apabila dibandingkan dengan pengguna transportasi umum, terutama yang berbasis bahan bakar fosil.

 

Hal ini membuat pemerintah terus berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang telah tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020 – 2024.

 

Menhub juga menerangkan bahwa saat ini sudah ada Peraturan Presiden (Prepres) Nomor 79 tahun 2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

BACA JUGA:Euro 2024: Cristiano Ronaldo Kembali Masuk Timnas

 

Atas dasar Perpres tersebut, Kementerian Perhubungan sedang menyusun Road Map Implementasi E-Mobility untuk program transportasi massal berbasis Bus Raya Terpadu (BRT) di Indonesia.

 

Program BRT yang menggunakan listrik saat ini sudah diterapkan di dua kota yakni Bandung dengan 8 Bus dan Surabaya 14 Bus.

 

Selain itu terdapat dua program Mastran yang akan menggunakan bus listrik yakni Kora Medan dan Kota Bandung.

 

Menurut Budi Karya, masih terdapat sejumlah tantangan dalam penerapan angkutan umum berbasis tenaga listrik di Indonesia, seperti belum optimalnya komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penyelenggaraan transportasi publik serta kurangnya sarana dan prasarana terkait kesiapan armada bus listrik, seperti halnya charging station.

 

“Menurut saya, salah satu komponen yang perlu diperhatikan dalam kendaraan listrik adalah baterai. Karena itu, saya berharap ITDP atau pihak-pihak lain yang berkepentingan bisa melakukan riset bagaimana cara mendapatkan baterai dengan harga yang terjangkau,” terang Menhub.

 

Pada kesempatan tersebut, Menhub juga menerima hasil studi ITDP Indonesia terkait Peta Jalan dan Program Insentif Nasional Elektrifikasi Transportasi Publik Perkotaan Berbasis Jalan untuk mendukung akselerasi elektrifikasi bus di perkotaan.

BACA JUGA:2 Klub Besar Inginkan The Spesial One

 

Dalam studi ITDP ini mencakup penilaian tentang kesiapan elektrifikasi transportasi publik, kesiapan adopsi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai, serta faktor mendesak lain, seperti polusi udara dan kemacetan di 98 wilayah perkotaan di Indonesia.

 

Hal Ini merupakan bentuk dukungan ITDP kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, dalam rangka mencapai target 90 persen elektrifikasi transportasi publik pada tahun 2030.

 

“Hasil studi ini sangat bermanfaat karena dapat membantu kami dalam upaya percepatan pengembangan infrastruktur dan regulasi yang mendukung elektrifikasi transportasi publik," jelas Budi Karya.

 

"Ini bukan hanya langkah maju bagi transportasi, tapi juga untuk kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat secara keseluruhan,”sambungnya. (dnn)

Kategori :