BACA JUGA:OKU Timur Sambut Kapolri, Mentan, dan Dirut Bulog dengan Prosesi Adat Komering
Taruhan Besar Meta
Zuckerberg menegaskan bahwa Meta Ray-Ban Display bukan hanya produk inovatif, tetapi juga alat yang lebih “pro-sosial” dibandingkan smartphone. Ia menilai ponsel membuat orang terjebak pada layar dan menjauhkan interaksi nyata, sedangkan kacamata pintar memberi kesempatan untuk tetap terkoneksi tanpa kehilangan momen bersama orang lain.
Meta bukan satu-satunya perusahaan yang berlomba di arena ini. Para pesaing besar seperti Apple dan Google juga menyiapkan perangkat augmented reality (AR) mereka. Namun, Ray-Ban Display disebut sebagai salah satu upaya paling konkret untuk memperlihatkan gambaran masa depan tanpa smartphone.
Masa Depan Tanpa Smartphone?
Apakah kacamata pintar benar-benar bisa “membunuh” smartphone? Pertanyaan ini masih terbuka. Namun, satu hal jelas: Meta menaruh taruhan besar pada transformasi budaya digital global. Jika Ray-Ban Display berhasil diterima konsumen, era dominasi ponsel pintar bisa saja mulai tergeser oleh perangkat yang lebih praktis, imersif, dan sosial.