Denpasar: Sejumlah media asing menyoroti banjir hebat yang melanda Bali, yang menewaskan sedikitnya belasan orang. Banjir tersebut telah menimbulkan kerusakan luas di berbagai wilayah, Rabu (10/9/2025).
Hujan deras sejak awal pekan ini memicu banjir bandang di Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, serta beberapa kabupaten lain. Hujan deras tersebut menyebabkan ratusan warga harus dievakuasi.
Kantor berita AFP melaporkan bahwa banjir terjadi di luar musim hujan. Mereka mengaitkan hal ini dengan perubahan iklim yang memperparah pola badai, membuat musim hujan lebih panjang dan curah hujan semakin intens.
Sementara itu, The Guardian dari Inggris menulis bahwa banjir telah melumpuhkan akses di Denpasar. Media tersebut juga menyebutkan bahwa banjir juga merobohkan sejumlah bangunan di ibu kota provinsi tersebut.
Media Australia, Sydney Morning Herald (SMH), menyoroti buruknya sistem drainase di Bali. Menurut mereka, volume hujan yang sangat tinggi diperparah oleh saluran air yang tersumbat sampah, sehingga genangan cepat meluas.
Laporan dari Channel News Asia (CNA) menekankan faktor lain yang memperburuk banjir, yaitu konversi lahan dari sawah dan ruang terbuka hijau menjadi hotel dan vila. Perubahan tersebut telah mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air.
CNA juga mengaitkan banjir dengan masalah pengelolaan sampah yang masih menjadi persoalan serius di Bali. Reuters turut menyoroti banjir di Bali, dengan melaporkan korban tewas, orang hilang, dan evakuasi ratusan warga.
Reuters juga menyoroti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang juga sempat terdampak. Media tersebut menyebutkan jalan menuju bandara tergenang banjir sehingga hanya kendaraan besar seperti truk yang bisa melintas.