80 Pelajar di OKI Keracunan MBG, Pemkab Lakukan Evaluasi

Rabu 03 Sep 2025 - 22:35 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

KAYUAGUNG - Sebanyak 80 siswa SD dan SMP di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mengalami gangguan kesehatan diduga akibat mengonsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (2/9/2025). 

Pemerintah Kabupaten OKI bergerak cepat memberikan layanan medis dan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

BACA JUGA:Sambangi Korban Kebakaran, Kemenag OKUS Berikan Bantuan

BACA JUGA:Dukung Lingkungan Hijau, Lapas Muaradua Siapkan Penanaman 75 Bibit Kelapa

Penanganan Cepat untuk Korban

Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki melalui Sekretaris Daerah, Ir. Asmar Wijaya, M.Si., menegaskan bahwa keselamatan siswa menjadi prioritas utama. Sekda bersama jajaran pejabat Pemkab OKI langsung meninjau korban yang masih dirawat di Puskesmas Pedamaran dan Posko SPPG Desa Menang Raya.

“Program MBG adalah langkah baik untuk mendukung kesehatan anak-anak, tetapi keselamatan peserta didik tetap nomor satu. Kami pastikan semua yang terdampak mendapat penanganan medis terbaik,” tegas Asmar.

Kepala Puskesmas Pedamaran, Hasanul, menjelaskan sebagian pelajar masih dalam masa pemulihan sementara lainnya sudah kembali beraktivitas. Pihak medis tetap melakukan pemantauan agar tidak muncul komplikasi.

BACA JUGA:Edukasi Siswa, Disdamkar Kenalkan Tehnis Pemadaman Sejak Dini

BACA JUGA:Sambangi Sekolah, Puskesmas Buay Pemaca Sampaikan Bahayanya Napza

Dugaan Penyebab Keracunan

Ketua Satgas MBG OKI, HM Lubis, SKM., M.Kes., menyebutkan insiden ini diduga dipicu oleh jeda waktu konsumsi makanan. Siswa yang masuk siang baru mengonsumsi makanan beberapa jam setelah disiapkan, sehingga kualitas menurun dan memicu gangguan pencernaan.

“Dugaan sementara, makanan yang dikonsumsi sore hari sudah tidak segar. Hal ini menjadi penyebab munculnya gejala keracunan,” jelasnya.

Untuk memastikan penyebab pasti, Pemkab OKI bersama Satgas MBG telah mengambil sampel makanan dan medis yang kini diteliti Balai Besar POM.

BACA JUGA:Bos Raksasa Chip China Dijatuhi Hukuman Mati Atas Skandal Korupsi

BACA JUGA:iPhone 17 Dikabarkan Bakal Usung Layar 120Hz di Semua Model

Evaluasi dan Perbaikan Sistem

Lubis menambahkan, pemerintah daerah segera mengevaluasi sistem distribusi agar lebih efisien dan sesuai standar kesehatan. Selain itu, keterlibatan semua pihak juga diperlukan.

Kategori :