5 Kebiasaan yang Membuat Ban Mobil Cepat Rusak, Wajib Dihindari

Rabu 27 Aug 2025 - 13:39 WIB
Reporter : Arel Muzaki
Editor : Arel Muzaki

HARIANOKUSELATAN.ID – Ban merupakan salah satu komponen vital pada mobil yang berperan langsung terhadap kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi bahan bakar. Namun, banyak pengendara yang tanpa sadar melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang memperpendek usia ban, membuatnya cepat aus, retak, bahkan pecah.

Menurut Apriyanto Yuwono, National Sales Manager (PCR) Hankook Tire Sales Indonesia, rata-rata ban mobil bisa digunakan hingga 40.000–50.000 km sebelum perlu diganti. Tetapi, jarak tempuh tersebut bisa lebih pendek jika ban digunakan secara sembarangan. “Kebiasaan buruk tidak hanya membuat ban cepat rusak, tapi juga meningkatkan risiko kecelakaan dan konsumsi bahan bakar lebih boros,” ujarnya.

BACA JUGA:Galaxy Watch Ultra Titanium Blue Resmi Rilis di Indonesia, Hadir dengan Desain Stylish dan Fitur Lebih Lengkap

BACA JUGA:Deretan Fitur Unggulan Google Pixel 10, Berlimpah Teknologi AI

Berikut lima kebiasaan yang harus dihindari agar ban mobil tetap awet:

1. Mencuci Ban dengan Air Tekanan Terlalu Tinggi

Mencuci mobil dengan steam bertekanan tinggi memang efektif membersihkan kotoran, tetapi jika disemprotkan terlalu dekat dan terlalu sering, lapisan pelindung ban bisa terkikis. Hal ini membuat ban lebih cepat retak. Disarankan menggunakan tekanan sedang (80–100 bar) dengan jarak aman 40–50 cm dari permukaan ban.

2. Menggunakan Semir Ban Secara Berlebihan

Semir ban berbahan dasar silikon membuat ban tampak lebih mengilap. Namun, jika digunakan terlalu sering, silikon dapat menyerap kompon karet ban sehingga menimbulkan retakan halus. Selain itu, ban bisa menjadi terlalu licin dan berisiko slip saat jalan basah. Idealnya, gunakan semir ban maksimal dua minggu sekali dan hindari menyemir bagian tapak ban.

BACA JUGA:Realme Pamer Ponsel dengan Baterai 15.000 mAh, Debut di Fan Festival 27 Agustus

BACA JUGA:Geledah Rumah Eks Wamenaker , KPK Sita 1 Alphard dan 4 Handphone

3. Terlalu Sering Menambal Ban Tubeless

Ban tubeless memang lebih tahan karena dilengkapi fluid sealant yang bisa menutup lubang kecil secara otomatis. Namun, jika ditambal lebih dari empat kali, struktur ban bisa berubah sehingga cengkeramannya tidak lagi optimal. Bila ban sudah muncul benjolan atau retakan, sebaiknya segera diganti demi keamanan.

4. Mengisi Tekanan Angin Terlalu Tinggi

Setiap mobil punya rekomendasi tekanan ban berbeda, misalnya SUV 35–40 psi, sedan 30–33 psi, dan city car 30–36 psi. Jika tekanan angin terlalu tinggi, bagian tengah ban akan aus lebih cepat dibanding sisi samping. Selain mempercepat kerusakan, kondisi ini juga memengaruhi kenyamanan berkendara.

BACA JUGA:Misi Kemanusiaan Berlanjut, 26 Personel TNI AU dan 1.200 Payung Udara Dikirim ke Gaza

BACA JUGA:Podium Ketiga Bezzecchi di Balaton Park Perkuat Posisi Aprilia di Papan Atas

5. Mencuci Ban dengan Deterjen

Deterjen rumah tangga biasanya mengandung alkali tinggi yang bisa merusak elastisitas karet ban. Jika sering digunakan, ban jadi cepat retak dan aus, apalagi di musim hujan dengan suhu serta kelembapan tinggi. Sebaiknya gunakan sabun khusus mobil dengan pH balance agar karet ban tetap lentur dan awet.

 

Kategori :