HARIANOKUSELATAN.ID – Lembaga manajemen aset kripto Bitwise Investment merilis laporan terbaru bertajuk Bitcoin Long-Term Capital Market Assumptions yang memproyeksikan harga Bitcoin (BTC) mencapai sekitar US$1,3 juta pada 2035. Proyeksi itu setara dengan pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sekitar 28,3 persen.
Prediksi ini muncul di tengah kondisi pasar kripto yang masih bergejolak. Berdasarkan data Binance, harga Bitcoin sempat turun ke US$109.742, melemah 3,16 persen dalam 24 jam terakhir. Ethereum juga terkoreksi tajam 8,51 persen ke level US$4.367. Sementara itu, data Coinglass mencatat likuidasi pasar kripto mencapai US$904 juta, dengan mayoritas berasal dari posisi long.
BACA JUGA:Gemini Luncurkan Kartu Kredit XRP Bareng Ripple dan Mastercard
BACA JUGA:Nissan GT-R R32 'Gila' 800 Dk Milik Smokey Nagata Bakal Debut Global di Indonesia
Tiga Pilar Prediksi Bitwise
Bitwise menilai optimisme jangka panjang BTC didukung oleh tiga faktor utama:
Adopsi institusional yang semakin meluas, mulai dari dana pensiun hingga bank sentral.
Permintaan global terhadap aset keras sebagai lindung nilai.
Pasokan Bitcoin yang terbatas dan tidak elastis terhadap permintaan.
Menurut Bitwise, dekade mendatang akan menjadi fase “epoch institusional,” di mana Bitcoin dipandang sebagai aset alternatif utama yang sulit diabaikan.
BACA JUGA:Renault Kiger 2025 Meluncur, SUV Kompak Eropa Harga Mulai Rp 116 Jutaan
BACA JUGA:Murah Banget! Mobil di Malaysia Lebih Terjangkau, Kembaran Daihatsu Ayla Cuma Rp 84 Juta
Volatilitas Masih Jadi Risiko
Meski prospek jangka panjang positif, Bitwise tetap menyoroti risiko volatilitas. Rata-rata volatilitas Bitcoin untuk periode 2025–2035 diperkirakan sekitar 32,85 persen, jauh lebih tinggi dibanding aset tradisional.
Namun, laporan tersebut juga mencatat korelasi Bitcoin terhadap saham, emas, dan obligasi tetap rendah. Dalam 10 tahun ke depan, korelasi BTC terhadap saham AS diperkirakan hanya 0,39, sementara dengan emas dan komoditas 0,07, serta hampir nol dengan obligasi. Hal ini memperkuat posisi Bitcoin sebagai instrumen diversifikasi portofolio.
BACA JUGA:Galaxy Tab S10 Lite Resmi Meluncur, Tablet AI Terjangkau Segera Hadir di Indonesia
BACA JUGA:WhatsApp Uji Coba Fitur Pesan Suara untuk Panggilan Tak Terjawab