MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Erwan, seorang warga Desa Gunung Tiga, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, telah mencurahkan perhatiannya pada perdagangan kelapa selama puluhan tahun.
Ia mengakui bahwa hanya sedikit orang yang terlibat dalam bisnis kelapa, dan menurutnya, sistem penjualannya relatif mudah.
"Petani menjual kelapa segar dengan harga Rp.2.500 per butir, karena pembeli biasanya memanen dan mengupas sendiri," ujarnya pada Jumat, 13 April 2024.
BACA JUGA:Remisi Khusus Idul Fitri, 308 Narapidana di Lapas Muaradua Raih Pengurangan Masa Pidana
BACA JUGA:Polisi Terapkan Rekayasa Lalulintas One Way di Danau Ranau Selama Libur Lebaran
Erwan menjelaskan bahwa perdagangan kelapa telah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu, karena dia secara konsisten merawat pohon kelapa yang dimilikinya.
"Sudah lama, karena kami telah merawat puluhan pohon kelapa, karena kami percaya bahwa kelapa selalu diperlukan sebagai bahan masakan," tambahnya.
Di sisi lain, Midin, seorang warga yang sama tetapi berperan sebagai pembeli, mengakui bahwa dia telah terlibat dalam perdagangan kelapa selama puluhan tahun.
BACA JUGA: Kerusakan Jalan Berlubang Ganggu Aktivitas Pengguna Jalan di Muaradua
BACA JUGA:Puskemas Muaradua Standbykan Tim Di Pos Mudik
"Kami melakukan kolaborasi, karena dia memiliki pohon kelapa dan saya adalah pembeli setianya. Bisnis ini sudah menjadi bagian hidup kami sejak lama, sekitar puluhan tahun yang lalu," ungkapnya.
Menurut mereka, perdagangan kelapa merupakan mata pencaharian utama yang mereka tekuni, karena proses jual beli kelapa cukup mudah dilakukan.
"Ini merupakan pekerjaan utama bagi kami. Setelah kami membeli, kami menjualnya kembali ke pasar atau kepada penampung," jelasnya.
BACA JUGA:Kapolres OKU Beri Bantuan Penyandang Tuna Netra
BACA JUGA:PJ Bupati Tinjau Pos Pengamanan Idul Fitri 1444H