HARIANOKUSELATAN.ID – Dalam era digital yang kian maju, video game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa. Namun, di balik keseruan dan hiburan yang ditawarkan, bermain game secara berlebihan bisa menjadi ancaman nyata bagi prestasi akademik.
Artikel ini ditulis oleh Afdhal Khalish, mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester 2, sebagai refleksi atas fenomena kecanduan game yang mulai memengaruhi keseharian mahasiswa di kampus.
Game: Dari Relaksasi ke Kecanduan
Banyak mahasiswa awalnya memainkan game hanya sebagai bentuk relaksasi setelah mengikuti kuliah atau praktikum. Sayangnya, niat "main sebentar" sering berubah menjadi kebiasaan berjam-jam yang menggeser prioritas utama: kuliah.
Tugas-tugas mulai dikerjakan menjelang tenggat, waktu tidur berkurang drastis karena begadang bermain, dan keesokan harinya perkuliahan dilalui dengan kondisi fisik dan mental yang lelah. Semua itu berujung pada penurunan performa akademik.
BACA JUGA:Kenapa Download PUBG Tidak Bisa? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Penurunan Pangkat Massal di Free Fire, Pemain Alami Demotion Selama 3 Bulan Terakhir
Mengapa Bisa Kecanduan?
Game modern dirancang agar pemain terus kembali. Fitur seperti:
sistem level dan ranking,
event terbatas waktu,
hadiah login harian,
serta tekanan sosial dari teman sekomunitas
... membuat pemain merasa "harus online" terus-menerus. Bahkan rasa bersalah bisa muncul hanya karena tidak login satu hari.
BACA JUGA:Destiny: Rising Rilis Global 28 Agustus, Hadirkan Petualangan Baru di Semesta Destiny untuk Mobile
BACA JUGA:Turnamen Pertama Garena Delta Force PC di Indonesia Siap Digelar
Tanda-Tanda Kamu Sudah Kecanduan Game
Jika kamu mengalami hal-hal berikut, mungkin kamu sudah bermain game secara berlebihan: