MURATARA, HARIANOKUSELATAN.ID – Sebuah bangunan kantor desa di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menyita perhatian publik karena tampilannya yang mencolok mirip dengan Istana Negara.
Didesain megah dan elegan, kantor desa ini langsung membuat warganet terperangah dan ramai bertanya-tanya tentang sumber dana pembangunan yang digunakan oleh sang kepala desa.
Bangunan bercat putih yang megah, lengkap dengan pilar-pilar besar di bagian depan, tampak mencolok berdiri di tengah kawasan desa yang masih dikelilingi alam asri. Banyak netizen menyebutnya sebagai "istana kecil di tengah hutan", bahkan ada yang menyamakannya dengan suasana Ibu Kota Negara (IKN) baru.
BACA JUGA:Tak Cuma Lari, Warga Dapat SIM dan SKCK Gratis! Ini Serunya Fun Run Polda Sumsel
BACA JUGA:Resmi Dibangun, Sirkuit Grasstrack JSC Bakal Jadi Arena Kejurnas Bergengsi 2025
Asal Dana Pembangunan Tuai Rasa Penasaran
Di balik kemewahan arsitektur kantor desa ini, publik pun bertanya-tanya: dari mana sumber anggarannya? Menjawab rasa penasaran tersebut, Kepala Desa Belani, Shandy Hermanto, melalui akun media sosial pribadinya menyatakan bahwa pembangunan tersebut berasal dari kombinasi dana pribadi dan hibah non-pemerintah.
"Sebagian besar bangunan ini adalah hasil hibah pribadi, sisanya dari dana resmi pemerintah sesuai aturan," jelas Shandy dalam kolom komentar sebuah video yang diunggah di media sosial.
Netizen pun merespons beragam. Ada yang memberi apresiasi, ada pula yang menyinggung kinerja kepala desa yang harus sebanding dengan kemegahan fasilitasnya.
BACA JUGA:Jaga Keamanan, Polsek Buay Pemaca Sambang ke Rumah Warga
BACA JUGA:Warga Kisam Tinggi Geram Listrik Sering Padam Usaha Jahit Macet
Komentar Netizen: Antara Pujian dan Kritikan
“Bangunan megah seperti ini patut dicontoh, semoga pelayanannya juga luar biasa,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Namun, komentar lain juga menyoroti permasalahan lingkungan di desa tersebut yang belum mendapat perhatian serius. Salah satu warganet menanyakan soal aktivitas pengeboran minyak ilegal di sungai yang berpotensi mencemari lingkungan, dan berharap kepala desa tidak hanya fokus pada infrastruktur.
BACA JUGA:Warga Sukabanjar Serbu Posyandu, Pelayanan Gratis Bikin Mereka Antre Panjang
BACA JUGA:Lapas Kelas II Muaradua Ajak WBP Manfaatkan Lahan Dengan Tanam Sayuran
Kades yang Viral karena Sikap Sosialnya
Sosok Shandy Hermanto bukan nama baru di dunia maya. Sebelumnya, ia sempat viral karena pernyataannya untuk tidak mengambil gaji selama menjabat sebagai kepala desa. Selain itu, ia dikenal aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di desanya dan dijuluki oleh warganet sebagai “Kades Hoho”, yang berarti pemimpin yang merakyat dan responsif.