HARIANOKUSELATAN.ID – Nintendo memastikan bahwa game fisik rilisan mereka untuk konsol Switch 2 tidak akan menggunakan format Game-Key Card. Hal ini menjadi kabar baik bagi gamer yang khawatir soal keaslian dan kelengkapan versi fisik game di era konsol baru.
Informasi ini dikonfirmasi langsung melalui laporan dari Nintendo Life. Dalam laporan tersebut, perusahaan asal Jepang itu menyatakan tidak memiliki rencana untuk menggunakan sistem Game-Key Card pada game first-party mereka di Switch 2. Artinya, game seperti Mario Kart World atau judul Zelda terbaru akan tetap dirilis dalam bentuk cartridge fisik utuh, tanpa perlu mengunduh data game utama melalui internet.
BACA JUGA:Diduga Memeras Istri Tersangka Kasus Narkoba, Oknum Polisi Dilaporkan ke Propam
BACA JUGA:Satres Narkoba Ogan Ilir Ungkap Peredaran Sabu 3,58 Gram di Dalam Lapas
Apa Itu Game-Key Card?
Game-Key Card adalah format distribusi fisik yang hanya menyertakan lisensi atau kode aktivasi untuk mengunduh game secara digital. Dalam format ini, cartridge tidak berisi data game secara langsung, melainkan hanya sebagai media perantara. Sistem ini dianggap mengaburkan batas antara media fisik dan digital, serta menimbulkan kekecewaan di kalangan pemain yang menginginkan produk fisik sepenuhnya.
BACA JUGA:Uang Rp95 Juta Tak Bisa Ditarik, Pengusaha Gugat BNI Cabang Palembang
BACA JUGA:Ganjar Ingatkan Kepala Daerah PDIP: Harus Penuhi Janji Politik
Harga Game dan Format Fisik
Kebijakan Nintendo untuk tetap merilis game first-party secara fisik penuh memunculkan pertanyaan: apakah ini menjadi alasan harga game naik?
Sebagai contoh, Mario Kart World di Switch 2 memiliki harga lebih tinggi dibandingkan rata-rata game Switch sebelumnya. Hal ini bisa saja disebabkan oleh biaya produksi cartridge fisik penuh yang lebih mahal dibandingkan versi hybrid. Namun, Nintendo belum memberikan penjelasan resmi mengenai kaitan antara harga dan format distribusi game.
BACA JUGA:Jokowi Dekat PSI, Golkar Angkat Bicara Soal Arah Politik Sang Mantan Presiden
BACA JUGA:Arsenal Siap Beli Rodrygo dari Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun
Sementara itu, developer pihak ketiga (third-party) mungkin akan menggunakan pendekatan berbeda. Beberapa dari mereka bisa saja mengandalkan Game-Key Card untuk memangkas biaya produksi, terutama untuk game yang membutuhkan ruang penyimpanan besar atau penjualan terbatas.(arl)