Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Orang Tewas, dan Ribuan Warga Mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Orang Tewas, dan Ribuan Warga Mengungsi--
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Orang Tewas, dan Ribuan Warga Mengungsi
Nusa Tenggara Timur. harianokuselatan.bacakoran.co- Gunung Lewotobi Laki-Laki, salah satu gunung berapi aktif di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada Senin dini hari, 4 November 2024.
Letusan ini terjadi pada pukul 00.00 WITA, mengakibatkan lontaran lahar panas, hujan abu, dan batuan pijar yang menyebabkan kerusakan serta korban jiwa.
Hingga berita ini diturunkan, 9 orang dilaporkan meninggal dunia, dan sekitar 10 lainnya mengalami luka-luka yang sebagian besar berupa luka bakar serius.
Para korban luka telah dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit Larantuka untuk mendapatkan perawatan intensif.
TNI Angkatan Laut, melalui Pos Pengamat (Posmat) Larantuka yang beroperasi di bawah Lantamal VII Kupang, merespons kejadian ini dengan cepat.
Bersama Tim SAR gabungan, TNI AL segera menuju lokasi bencana untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
BACA JUGA:Pesona Tersembunyi Gunung Seminung: 6 Fakta Menarik di Balik Keindahan Danau Ranau
BACA JUGA:Desa Gunung Terang Juara 1 Lomba Sat Kamling Hut Bhayangkara
Komandan Lantamal VII Kupang, Laksamana Pertama TNI I Putu Darjatna, menyatakan bahwa keterlibatan TNI AL dalam evakuasi ini adalah bagian dari komitmen TNI dalam menjalankan perintah langsung dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menekankan pentingnya respons cepat terhadap bencana yang mengancam keselamatan masyarakat.
“Prioritas kami adalah menyelamatkan nyawa, mengevakuasi para korban yang terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta memberikan perlindungan kepada warga yang berada di zona bahaya. Ini adalah wujud nyata darma bakti TNI AL kepada masyarakat,” ujar Laksma TNI I Putu Darjatna.
Evakuasi dan Penanganan Korban
Begitu informasi letusan diterima, Posmat TNI AL Larantuka mengerahkan personelnya bersama Basarnas Maumere, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Maumere, pihak kepolisian Flores Timur, dan instansi pemerintah setempat.