Jaga Lingkungan, Geluti Sampah Sejak Tahun 1986
Taufan Erwandi (60) warga Lingkungan IV, Kampung Suka Maju, Kelurahan Kisau, Kecamatan Muaradua terhitung berawal dari Tahun 1986 hingga saat ini kesehariannya beraktivitas mengumpulkan sampah di lingkungannya.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Berawal dari hobi, seorang pria paruh baya di Kecamatan Muaradua secara rutin menggeluti sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.
Taufan Erwandi (60), penduduk Lingkungan IV, Kampung Suka Maju, Kelurahan Kisau, Kecamatan Muaradua, telah melakukan aktivitas ini sejak tahun 1986 hingga sekarang.
Setiap hari, ia mengumpulkan sampah di sekitar lingkungannya dan membakarnya untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit.
"Ikut serta dalam kegiatan ini sejak tahun 1986 selama 33 tahun, saya mengumpulkan sampah dan membakarnya untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit," ujarnya saat diwawancarai pada hari Minggu, 21 April 2024.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan mengumpulkan sampah dilakukan secara mandiri. Mereka mengumpulkan sampah di lingkungan sekitar, mengeringkannya, dan kemudian membakarnya.
BACA JUGA:Diprediksi Panen Kopi Tahun Ini Meningkat
"Kami mengumpulkan sampah dari sekitar lingkungan, mengeringkannya, dan membakarnya sore hari. Ini dimulai dari hobi kami untuk menjaga lingkungan dari sampah sejak tahun 1986," katanya.
Sampah yang dikumpulkan mencakup plastik, popok bekas, kaleng, dan sampah lainnya yang berserakan di lingkungan tersebut.
Terkadang mereka juga keluar dari lingkungan untuk membantu membersihkan dan menjaga kebersihan serta mencegah pencemaran.
"Kami memisahkan popok bekas dengan membuang jelinya, kemudian mengeringkannya dan membakarnya. Jelinya bisa digunakan sebagai pupuk karena mampu menampung air meskipun cuaca panas," jelasnya.
BACA JUGA:Jembatan Keban Agung Kisam Ilir Putus Diterjang Banjir
Sementara untuk kaleng, mereka mengumpulkannya dan memberikannya kepada tukang rongsok agar diolah kembali, menghindari pembuatan tempat perkembangbiakan nyamuk.
"Setiap hari, sampah yang terkumpul dibakar. Kami melakukan ini dengan sukarela dan demi menjaga kebersihan lingkungan," tambahnya.
Sejak itu, setiap kali ada hewan yang mati di lingkungan mereka, mereka menggali lubang dan menguburkan hewan tersebut agar lingkungan tetap bersih.