Siapkan Uang Kartal Rp5,4 Triliun, Layani Penukaran di Halaman BI Sumsel 3-4 April
BI Sumsel buka layanan penukaran uang bekerja sama dengan 9 bank lain selama dua hari, 3-4 April. -Foto: Ist.-
PALEMBANG, HARIAN OKU SELATAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel menyelenggarakan layanan penukaran uang yang berlangsung di halaman kantor BI pada tanggal 3-4 April.
Sebanyak 9 bank turut serta dalam kegiatan ini, termasuk Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BSI, Bank Sumsel Babel, Bank Maspion, Bank Niaga, dan Maybank.
Antusiasme masyarakat dalam menukarkan uang terbilang tinggi. Fitri, seorang warga, menyatakan bahwa dia sengaja melakukan penukaran di BI untuk dibagikan kepada keluarga saat silaturahmi lebaran.
Dia mengatakan bahwa proses penukaran uang berlangsung cukup cepat setelah mendaftar melalui aplikasi Pintar.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Ricky P Gozali, menjelaskan bahwa layanan penukaran uang ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Pastikan Kelancaran Idul Fitri
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Pantau Harga Sembako
Hal ini juga merupakan komitmen BI dalam memberikan layanan terbaik agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh uang rupiah dengan jumlah dan pecahan yang sesuai.
Total uang kartal yang disediakan oleh BI mencapai Rp5,4 triliun, meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya. BI memprediksi kebutuhan uang kartal ini akan lebih tinggi tahun ini.
Untuk memastikan proses penukaran berjalan lancar, BI menyediakan aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat dan melakukan pemahaman kepada mereka.
Selain memudahkan masyarakat, layanan penukaran uang ini juga bertujuan untuk mencegah peredaran uang palsu.
BACA JUGA:Dinas Pariwisata Bank Sumsel Kolaborasi Bangun Kios UMKM Kawasan Wisata
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Kapolres Resmikan Pasukan Operasi Ketupat
Ricky menegaskan bahwa melakukan penukaran di luar sistem resmi dapat berpotensi membawa risiko, termasuk mendapatkan uang palsu atau kehilangan sebagian nilai uang karena adanya potongan biaya.
Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Idulfitri.
Pemerintah daerah juga turut berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok sehingga stabilitas harga tetap terjaga. (seg)