Industri Game RI Sentuh Rp 33 Triliun, Tapi 95% Dikuasai Developer Asing

Menteri Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya (tengah).-Foto ;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOUSELATAN.ID – Industri game Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, memaparkan bahwa pada tahun 2024, pangsa pasar game nasional mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp 33,7 triliun.

Dengan angka tersebut, Indonesia berada di peringkat pertama se-Asia Tenggara, keempat di Asia, dan menempati posisi ke-15 secara global. Jumlah gamer aktif pun mencapai sekitar 148 juta orang. Menurut Teuku, ini adalah peluang besar yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih optimal oleh ekosistem lokal.

BACA JUGA:Bangun Studio Game? Nggak Cuma Butuh Duit, Tapi Mental Baja Juga

BACA JUGA:Konsumsi Kurma Setiap Hari, Ini Manfaat Kesehatannya

Sayangnya, Pangsa Pasar Dikuasai Asing

Meski potensinya sangat besar, nyatanya hanya sekitar 5% dari total nilai pasar yang berhasil dikuasai oleh developer dalam negeri. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Neil El Himam, Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital.

“Pangsa pasar Indonesia tahun lalu USD 2 miliar, tapi baru sekitar 5% yang ditangkap oleh developer lokal,” ujarnya dalam acara peluncuran Google x Unity Game Developer Training Program 2025, Senin (21/4) di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.

Fokus Pemerintah: Latih dan Lindungi Developer Lokal

Untuk meningkatkan kontribusi lokal, pemerintah berkomitmen membina developer muda tanah air agar mampu bersaing di pasar global. Salah satu langkahnya adalah memastikan pendampingan secara menyeluruh, dari pelatihan teknis hingga perlindungan kekayaan intelektual.

BACA JUGA:???? Harga Emas Antam Capai Rp 1,9 Juta per Gram, Tertinggi di April 2025

BACA JUGA:9 Makanan Tinggi Protein Murah yang Bisa Kamu Coba di Rumah

“Jangan sampai setelah kita latih dan dampingi, pas gamenya dirilis langsung dibajak hanya dalam hitungan menit. Maka dari itu, pengurusan hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum akan kami bantu juga,” tegas Teuku.

Kolaborasi: Pemerintah, Google, dan AGI

Salah satu langkah konkret adalah peluncuran program pelatihan Google x Unity Game Developer Training Program 2025, yang merupakan kolaborasi antara Google, AGI (Asosiasi Game Indonesia), dan pemerintah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan