Sumsel Terima 42 Ribu Ton Beras Impor

Sebagian beras yang sudah masuk melalui Pelabuhan Boom Baru. Beras ini nantinya akan didistribusikan ke masyarakat unt. -Foto: Ist/SEG.-

PALEMBANG, HARIAN OKU SELATANProvinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menerima pasokan beras impor sebanyak 42 ribu ton dari negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Proses impor ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras di Sumsel, dan sebagian sudah tiba melalui Pelabuhan Boom Baru.

Beras ini akan didistribusikan ke masyarakat guna memenuhi kebutuhan, terutama menjelang bulan Ramadan.

Rinaldy Pratama, Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Sumsel Babel, menginformasikan bahwa Bulog Sumsel dan Babel telah menerima 21 ribu ton beras impor dari Thailand, sementara 21 ribu ton sisanya masih dalam perjalanan menuju Sumsel.

Proses bongkar muat beras impor dari Thailand sudah dilakukan di Pelabuhan Boom Baru, dengan jumlah sekitar 9.284 ton.

Beras impor ini, menurut Rinaldy, memiliki kualitas setara dengan beras premium, meskipun diberikan dalam kategori beras medium.

BACA JUGA:Rumuskan RKPD Tahun 2025 dan RPJPD Tahun 2025-2045

BACA JUGA:Disdik Minta Guru Tingkatkan Mutu Siswa

Impor beras ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga melalui program Stabilitas Pasokan Harga Pasar (SPHP), Operasi Pasar (OP), bantuan pangan, dan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilakukan bersama pemerintah daerah.

Rinaldy menegaskan bahwa impor beras ini bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga beras yang disebabkan oleh faktor iklim, pergeseran musim tanam, dan faktor lainnya yang mempengaruhi musim panen.

Terkait stok, saat ini stok beras di gudang sekitar 3.200 ton, dan dengan impor beras baru, stok di Sumsel Babel dianggap aman untuk tiga bulan ke depan.

Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Boom Baru, Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri juga turut mengawasi proses bongkar muat beras impor.

BACA JUGA:BPBD OKU Selatan Bersihkan Material Longsor

BACA JUGA:80 Personel Polres OKU Selatan Amankan Pleno Kabupaten

Kombes Pol M Barly Ramadhani, yang merupakan bagian dari tim tersebut, menyatakan bahwa stok beras di Sumsel cukup banyak, dan harga nantinya akan menyesuaikan dengan bertambahnya stok.

Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri juga melakukan pengecekan harga beras di pasar tradisional untuk memastikan stabilitas harga.

Henny Yulianti, Plh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, menambahkan bahwa harga beras di pabrik juga sudah mulai turun, dan di pasar berkisar Rp15 ribuan per kg. (seg)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan