Kontroversi Schedule I, Drug Dealer Simulator Kena Review Bomb di Steam

HARIANOKUSELATAN.ID – Game Drug Dealer Simulator saat ini tengah menjadi sorotan di Steam, bukan karena update atau konten baru, melainkan karena serangan review negatif (review bomb) dari para pemain. Rating gim ini, termasuk sekuelnya, kini turun drastis ke status "Overwhelmingly Negative" untuk ulasan terbaru.

Asal Mula Review Bomb

Insiden ini berawal dari langkah publisher Movie Games S.A., yang melakukan investigasi terhadap sebuah game baru berjudul Schedule I. Investigasi tersebut dilakukan karena dugaan adanya kemiripan mencolok antara Schedule I dan Drug Dealer Simulator, mencakup alur cerita, mekanik gameplay, hingga antarmuka pengguna (UI).

BACA JUGA:Kejati Sumsel Pastikan Penyidikan Kasus Korupsi PUPR Banyuasin Berlanjut

BACA JUGA:Kejari Palembang Ungkap Modus Korupsi Eks Wawako dan Suami, Dana PMI Diduga Disalahgunakan

Menurut laporan dari PAP Biznes, Movie Games mencurigai adanya pelanggaran hak cipta dan saat ini tengah meninjau kemungkinan untuk membawa perkara ini ke ranah hukum, tergantung hasil penyelidikan dari tim legal mereka. Namun, hingga kini belum ada tindakan hukum resmi yang ditempuh.

Respons Komunitas dan Dampak di Steam

Reaksi dari komunitas gamer datang cukup keras. Banyak pemain menilai langkah investigasi ini sebagai upaya membungkam kompetitor, yang dinilai tidak adil dan bertentangan dengan semangat kreativitas dalam industri game. Akibatnya, Drug Dealer Simulator dan sekuelnya dibanjiri review negatif, meskipun sebenarnya kontroversi ini tidak langsung melibatkan sang developer, Byterunners.

BACA JUGA:Mantan Wali Kota Palembang dan Suami Resmi Ditahan Kejari

BACA JUGA:Dinkes OKU Selatan Lakukan Fogging ke Lapas Kelas IIB Muaradua

Klarifikasi dari Publisher

Merespons situasi yang memanas, Movie Games merilis pernyataan resmi melalui halaman Steam Drug Dealer Simulator. Dalam klarifikasi tersebut, mereka menegaskan bahwa:

Tidak ada tindakan hukum yang sedang berjalan terhadap developer Schedule I.

Investigasi dilakukan hanya untuk memastikan apakah ada pelanggaran hak cipta atau tidak.