Jumat, 18 Apr 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Politik
Olahraga
OKU Selatan
OKU Raya
Sumsel
Dunia
Krypto
Lainnya
Lifestyle
Otomotif
Teknologi
Opini
Traveling
Kuliner
Ekonomi
Games
Network
Beranda
Traveling
Detail Artikel
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Reporter:
HOS
|
Editor:
HOS
|
Sabtu , 22 Feb 2025 - 20:07
--
sejarah dan makna tradisi nyekar makam sebelum puasa ramadan harian okunselatan. id. -- bulan ramadan 1446 hijriah sebentar lagi akan tiba, disambut dengan penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh dunia. bulan suci yang penuh berkah ini menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, memperkuat keimanan, dan memperbaiki diri. di indonesia, persiapan menyambut ramadhan tidak hanya sebatas mempersiapkan fisik dan mental, tetapi juga diwarnai dengan berbagai tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat. salah satu tradisi yang masih lestari hingga kini adalah nyekar, yaitu ziarah kubur untuk mendoakan leluhur yang telah wafat. tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan sekaligus pengingat akan kehidupan akhirat, menjadikannya bagian penting dalam rangkaian persiapan spiritual sebelum menjalankan ibadah puasa. mari mengenal lebih dekat mengenai tradisi nyekar ini. sejarah tradisi nyekar tradisi ziarah kubur sudah ada sejak lama, bahkan sebelum islam masuk ke nusantara. pada masa awal islam, rasulullah saw sempat melarang praktik ziarah kubur karena khawatir umatnya akan terjerumus dalam kesyirikan. namun, setelah pemahaman keimanan umat semakin kuat, beliau kemudian memperbolehkan dan menganjurkannya sebagai sarana untuk mengingat kehidupan akhirat. seiring waktu, tradisi ini berkembang di indonesia seiring masuknya ajaran islam. para wali songo memainkan peran penting dalam menyebarkan islam dengan cara yang bijak, yaitu dengan memadukan nilai-nilai islam dengan tradisi lokal. salah satu bentuk tradisi yang muncul adalah nyadran, yang umumnya dilakukan pada hari ke-10 bulan rajab atau awal bulan syaban. saat ini, tradisi nyekar atau nyadran menjelang bulan puasa telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyambut ramadhan. masyarakat tidak hanya mengunjungi makam, tetapi juga membersihkannya, menaburkan bunga, dan mendoakan para leluhur yang telah wafat. landasan hukum dalam islam dalam islam, ziarah kubur memiliki dasar hukum yang jelas. imam nawawi al-bantani dalam kitab nihayatuz zain menjelaskan bahwa ziarah kubur, terutama ke makam orang tua, memiliki keutamaan yang besar. barang siapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya pada hari jumat, maka dosa-dosanya akan diampuni dan ia akan dicatat sebagai anak yang berbakti. namun, terdapat ketentuan khusus terkait ziarah kubur bagi wanita. dalam kitab i'anatut thalibin, disebutkan bahwa hukum ziarah kubur bagi wanita adalah makruh. hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran akan timbulnya kesedihan yang berlebihan, yang tidak dianjurkan dalam islam. makna dan nilai spiritual nyekar sebelum puasa tradisi nyekar sebelum puasa mengandung makna dan nilai spiritual yang mendalam, menjadikannya lebih dari sekadar kegiatan ziarah kubur. berikut beberapa nilai spiritual yang terkandung di dalamnya: mengingat kehidupan akhirat: ziarah kubur menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara dan akan ada kehidupan setelah kematian. hal ini membantu mempersiapkan diri secara spiritual menjelang ramadhan. mempererat silaturahmi: tradisi ini sering dilakukan bersama keluarga besar, sehingga menjadi momen untuk memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan. berbakti kepada orang tua dan leluhur: nyekar menjadi wujud bakti kepada orang tua dan leluhur yang telah tiada dengan cara mendoakan mereka. nyekar sebelum puasa merupakan tradisi yang kaya akan nilai spiritual dan sosial. selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tradisi ini juga menjadi sarana introspeksi diri dan persiapan batin dalam menyambut bulan suci ramadhan. selama dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat, nyekar tidak hanya memperkuat hubungan dengan yang telah tiada, tetapi juga mempererat hubungan kekeluargaan dan meningkatkan kesadaran spiritual.
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Edisi Terbaru
Baca Koran HARIAN OKU SELATAN, JUMAT 18 APRIL 2025
Berita Terkini
Bandara SMB II Harumkan Nama Sumsel di ASQ Awards 2024
Sumsel
8 jam
Sempat Berkelit, Mantan anggota DPRD Akui Terima Dana Rp300 Juta dari Proyek PUPR Ogan Ilir
Sumsel
8 jam
Buntut Viral Aniaya Wanita di Palembang, Propam Polda Sumsel Tahan Bripka RRM
Sumsel
9 jam
Jelang Kongres Tidar, Dukungan Terus Mengalir Untuk Rahayu Saraswati
Politik
10 jam
Kapolda Sumsel Sambangi Polres Empat Lawang, Tegaskan Netralitas dan Keamanan PSU
Politik
10 jam
PSU, Sabtu 19 April Ditetapkan Sebagai Hari Libur di Empat Lawang
Politik
10 jam
Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Mensesneg Tegaskan Tak Ada Rencana
Berita Utama
11 jam
Menlu Sugiono Bertemu Menlu AS, Diplomasi RI-AS Menguat
Berita Utama
11 jam
Pemkab-Koperasi Saka Selabung Bahas Aset Pasar
OKU Selatan
12 jam
Dinas Pendidikan OKU Selatan Tetapkan Sistem Penerimaan Murid Baru Bagi PAUD
OKU Selatan
12 jam
Berita Terpopuler
Dinas Pendidikan OKU Selatan Tetapkan Sistem Penerimaan Murid Baru Bagi PAUD
OKU Selatan
12 jam
ABS Group Komit Bantu Petani Sawit OKU Selatan Meski Harga Anjlok
OKU Selatan
18 jam
Harga Emas di Pegadaian Naik, Emas Antam Tembus Rp 2 Juta per Gram
Berita Utama
18 jam
OSN, O2SN dan FLS3N Jenjang SD Kecamatan Buay Rawan Berjalan Sukses
OKU Selatan
20 jam
OSN, O2SN dan FLS3N Jenjang SD Kecamatan Buay Rawan Berjalan Sukses
OKU Selatan
12 jam
Siasati Defisit Anggaran, Bupati OKUS Roadshow Ke Sejumlah Kementrian RI
OKU Selatan
12 jam
Berita Pilihan
Harga Emas di Pegadaian Naik, Emas Antam Tembus Rp 2 Juta per Gram
Berita Utama
18 jam
ABS Group Komit Bantu Petani Sawit OKU Selatan Meski Harga Anjlok
OKU Selatan
18 jam
Wabup Misnadi Ikuti Upacara HKN, Serukan Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana
Berita Utama
18 jam
Lepas Sambut Dandim 0403 OKU, Wabup OKU Selatan Apresiasi Sinergi TNI dan Pemkab
Sumsel
18 jam
OSN, O2SN dan FLS3N Jenjang SD Kecamatan Buay Rawan Berjalan Sukses
OKU Selatan
20 jam