Bahaya! Rumah Warga Terancam Ambrol
Rumah warga Kecipung, Kelurahan Batu Belang, tepatnya dibelakang Perumahan HKS 1, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan yang terancam ambrol. -Foto: Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Diduga dampak dari adanya pemasangan talud, mengakibatkan tanah menjadi longsor akibat gerakan air sehingga mengancam rumah warga sekitar ambrol.
Diketahui, lokasi tanah longsor yang diduga diakibatkan pemasangan talud itu sendiri tepatnya diwilayah Kecipung, Kelurahan Batu Belang, alias dibelakang Perumahan HKS 1, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan.
Berdasarkan informasi yang diterima dilapangan, Jumat 16 Febuati 2024, rumah milik Ibu Ani yang berada di dekat lokasi terancam ambrol, lantaran sisa Tannah Tinggal 6 Meter lagi hingga terjun.
"Semenjak dikuatkan siring ini, sehingga longsor semakin bertambah dan jurang semakin mendekati rumah kami, pasti meras was-was karena sudah dekat, karena hari ini terjadi lagi longsor," ucapnya Ani Pemilik rumah, Jumat (16/02/24).
BACA JUGA:Polsek Buay Sandang Aji Aktifkan Patroli
BACA JUGA:PN Palembang Dikepung Banjir Setinggi Lutut
Dikatakannya, jika sebelum dibangunkan siring didepan rumah ini tidak ada yang longsor, namun karena gerakan air yang mengalir disaring sehingga terus memakan tebing menjadi semakin longsor.
Ko disini ini tentu. Lanjutnya, sangat mengancam keselamatan kami, betapa tidak jika ini terus terjadi longsor sudah dipastikan akan menggerakkan rumah kami," ucapnya.
Tentunya, kami meminta kepada Pemerintah Kanupaten terutama yang membuat siring ini agar segera menindak lanjuti ini agar tidak terus-terusan terjadi longsor yang akan merobohkan rumah kami," pintanya.
BACA JUGA:Pencopotan Kepala Puskesmas Sabokingking Palembang Tunggu Proses Pusat
BACA JUGA:Oknum Linmas Serang Ketua KPPS di TPS hingga Bersimbah Darah
Sedangkan, Kepala Dinas PU-TR Ir. A. Farid Effendi, ST., MM melalui PPK Pradana Adi Nugraha sudah dapat informadi tadi pagi, sesuai prediksi bagian itu bakal runtuh juga karena dibawah Siring sebelah kiri ada mata air.
"Opsi terakhir mungkin kami tutup siring itu. Perihal pembangunan talud itu hal berbeda dari pekerjaan Siring itu, bukan berarti dampak dari talud," katanya.
Selain itu, terangnya, kita sudah melakukan kondinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait keadaan diatas," tandasnya. (Dal)