Strategi PKB di Pilkada 2024: Optimalkan Data, Maksimalkan Kemenangan

Pakar komunikasi dan konsultan politik Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau lebih dikenal dengan sebutan Ipang Wahid usai menjadi pembicara di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. -Foto: ist.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Pakar komunikasi dan konsultan politik, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid, membagikan strategi jitu dalam memenangkan Pilkada 2024 di depan kader dan petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Indonesia. 

Pria yang lebih dikenal dengan nama Gus Ipang Wahid ini memperkenalkan konsep "Perception Engineering" yang menjadi kunci dalam strategi pemenangan.

Dalam workshop bertajuk 'Tausiyah Perception Engineering ala Ipang Wahid', yang digelar di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Gus Ipang mengungkapkan keberhasilannya dalam meningkatkan elektabilitas pasangan calon (paslon) melalui pendekatan berbasis data. 

Salah satu contohnya adalah keberhasilannya mendongkrak elektabilitas paslon Rudy Mas'ud dan Seno Aji pada Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim 2024).

BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Hasil Sengketa Pilkada 2024 Dilakukan Bertahap

BACA JUGA:Istana: Retreat Kepala Daerah Dibiayai APBN

“Dengan Perception Engineering, kami menggunakan pendekatan berbasis data untuk mengubah persepsi pemilih. Data bukan sekadar angka, tetapi juga cerita yang bisa membangun koneksi emosional dengan audiens," jelas Ipang Wahid. 

Sebelum maju dalam Pilkada Kaltim, elektabilitas pasangan Rudy-Seno hanya 23%, namun dengan strategi ini, mereka berhasil meraih kemenangan dengan angka 55,67%.

Ipang juga mencontohkan bagaimana data dapat memainkan peran penting dalam menentukan pesan kampanye yang efektif. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 menjadi salah satu contoh bagaimana data dapat digunakan untuk menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Untuk pasangan Rudy-Seno, Ipang Wahid mengusulkan program GRATISPOL, yang mencakup sekolah gratis, seragam gratis, layanan kesehatan gratis, wifi gratis di desa, dan biaya admin gratis untuk membeli rumah.

BACA JUGA:Honda HRC Castrol Tampil dengan Wajah Baru, Joan Mir & Luca Marini Makin Gahar

BACA JUGA:Timnas U-20 Dapat Tenaga Baru, Kurniawan Dwi Yulianto Resmi Dampingi Indra Sjafri

Menurut Ipang, Perception Engineering pada dasarnya mirip dengan propaganda, namun menggunakan data untuk memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat. 

"Dengan pendekatan ini, pesan yang disampaikan lebih terarah, relevan, dan tidak menyesatkan. Kode etik yang kuat juga menjaga kami dari penyebaran hoaks atau fitnah," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan