Istana Sebut Keanggotaan BRICS Tak Berarti Tinggalkan Hubungan dengan Amerika dan Uni Eropa

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Vermonte, menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS tidak berarti mengabaikan hubungan dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Pernyataan ini disampaikan di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/1/2025), guna merespons spekulasi terkait arah kebijakan luar negeri Indonesia setelah resmi bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

"Bergabung dengan BRICS bukan berarti kita meninggalkan hubungan yang telah terjalin dengan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara lainnya," ujar Philips.

BACA JUGA:Penundaan Pelantikan Kepala Daerah 2024, DPR Akan Bahas Kepastian Tanggal dengan KPU dan Kemendagri

BACA JUGA:Indonesia Puasa Gelar di 3 Turnamen BWF 2025, Waketum I PBSI Taufik Hidayat Kecewa

Otonomi Strategis dalam Kebijakan Luar Negeri

Philips menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah berulang kali menegaskan prinsip otonomi strategis dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Dengan prinsip ini, Indonesia tetap menjaga hubungan baik dan bekerja sama dengan berbagai negara berdasarkan kepentingan nasional, tanpa terikat pada satu blok geopolitik tertentu.

"BRICS hanyalah salah satu dari berbagai organisasi internasional yang diikuti Indonesia. Di dalam BRICS juga terdapat negara-negara besar yang memiliki kepentingan sejalan dengan Indonesia, terutama dalam bidang ekonomi dan pembangunan," jelasnya.

BACA JUGA:Pemain Baru Timnas Indonesia Ole Romeny Ngaku Tak Sabar Bergabung

BACA JUGA:Bos Agung Sedayu Group Dilaporkan Abraham Samad ke KPK

Sebagai contoh, Philips menyoroti posisi India, yang tetap menjalin hubungan erat dengan Amerika Serikat meskipun menjadi bagian dari BRICS.

Tetap Aktif di Forum Internasional Lain

Selain menjadi anggota BRICS, Indonesia juga tetap aktif dalam berbagai forum internasional lainnya, seperti:

G20 (kelompok 20 ekonomi terbesar dunia)